Mohon tunggu...
Khairul Anwar
Khairul Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Warga Bumi

Penikmat Teh Anget di Pagi Hari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

IPNU-IPPNU dan Rendahnya Kualitas Berliterasi Media

9 Desember 2023   19:29 Diperbarui: 9 Desember 2023   19:31 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mahasiswaindonesia.id

Dikutip detik.com, arti literasi menurut kamus online Merriam-Webster berasal dari istilah latin 'literature' dan bahasa inggris 'letter'. Literasi merupakan kualitas atau kemampuan melek huruf/aksara yang di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis.

Namun lebih dari itu, makna literasi juga mencakup melek visual yang artinya "kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara visual (adegan, video, gambar).

Kenapa saya paparkan definisi literasi, sebab supaya kita bisa memahami apa itu literasi. Kemampuan berliterasi, lebih-lebih kesadaran dalam berliterasi, saya rasa perlu diimplementasikan oleh setiap orang, setiap anak muda, wabil khusus kader organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

Di awal, saya sempat bilang, bahwa saya begitu antusias ketika diajak belajar menulis, atau sharing seputar dunia aksara. Itu karena salah satu tujuan saya adalah membangkitkan kembali dunia literasi, lebih spesifik dunia tulis menulis.

Harus diakui, kesadaran warga IPNU-IPPNU dalam berliterasi masih sangat minim. Masih harus ada upaya-upaya keras dari pegiat literasi untuk mengajak anggota IPNU-IPPNU dalam menulis. Ini memang susah-susah gampang. Karena saya tahu, tidak banyak anggota IPNU-IPPNU yang konsen menulis.

Loh, jangankan mau menulis, kenal sama tokoh NU yang dijuluki pendekar pena, pernah disebut sebagai bintang jurnalistik pada masanya, pun, tidak. Tokoh tersebut adalah Mahbub Junaidi.

Beberapa waktu lalu, saya sempat melakukan survey kecil-kecilan. Saya menyebar pertanyaan lewat Whatsapp kepada anggota IPNU-IPPNU yang ada dalam kontak hape saya. Pertanyaannya sederhana "apakah kenal Mahbub Junaidi?". Dari 20 populasi, hampir 50% nya menjawab tidak tahu.

Memang, masih banyakan mereka yang tahu, selebihnya tidak tahu. Tapi, apakah mereka yang menjawab tahu hanya sekedar tahu nama saja? Saya yakin, iya. Ini cukup menandakan bahwa masih ada anggota IPNU-IPPNU yang tidak kenal Mahbub Junaidi.

Oke, mari kembali ke literasi.

Mahbub Junaidi memang lebih dikenal sebagai pendiri PMII, tapi tidak seharusnya anggota IPNU-IPPNU tak mengenalnya. Mahbub sama seperti tokoh-tokoh NU lainnya yang gemar menulis. Selain Mahbub, tokoh NU yang juga memiliki minat pada dunia tulis menulis adalah Hadratussyaikh K.H Hasyim Asyari, K.H Tolchah Mansoer, dan K.H Abdurrahman Wahid.

Bukan rahasia umum bila K.H Hasyim Asyari sangat lekat dengan menulis. K.H Hasyim Asyari produktif menulis kitab. Kitab-kitab yang ditulis tidak lepas dari fenomena sosial yang melatarbelakanginya, di saat agama dipahami dan dipraktekkan secara salah. Kitab-kitab tersebut ditulis dengan latar sosial antara tahun 1913 hingga 1947 M. Salah satu karyanya adalah Adab al-'Alim wa al-Muta'alim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun