Mohon tunggu...
Khairul Umam
Khairul Umam Mohon Tunggu... -

seorang mahasiswa yang sekarang sedang menjalani masa KKN dan sebentar lagi akan menghadapi skripsi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak untuk Sebuah Negeri

9 April 2011   05:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:59 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Khairul Umam

Khumairah, tak ada lagi titik embun yang engkau puja

Disini

Yang wanginya pernah kau bawa berlari

Pada pojokpojok negeri

Tawamu yang mengundang para wisatawan

Menabur koceknya

pada pedagang asongan, pengemis jalanan

Hingga mall

Tak pernah kutemukan lagi

Berserakan bersama jingga matahari yang selalu mengintip

Di punggungmu

Khumairah

Sejak bisulbisul itu tumbuh hingga pecah

Jadi badai, jadi letusan, jadi banjir bandang

Kenapa hanya busuk yang kau tebar

aroma maut menjadi nada siang-malam

Khumairah, tak ada lagi titik embun yang engkau puja disini

Namun bukan berarti kita tak bisa

Menciptakannya lagi

Gapura, 09-12-10.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun