Mohon tunggu...
Khairina Retnaningtyas
Khairina Retnaningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Temperamen terhadap Kestabilan Emosi Anak

29 September 2021   08:06 Diperbarui: 29 September 2021   08:32 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Respon yang diberikan pun tentunya sangat konsisten sehingga temperamen anak akan lebih mudah dikendalikan. Namun, berdasarkan penelitian Verron dan Teglasi (dalam Kusramadhanty, 2019) menjelaskan bahwa jika anak merasa kesusahan untuk menunjukkan kesulitannya dalam mengendalikan amarah, maka anak tersebut memiliki karakteristik temperamen. Jika tidak bisa dikendalikan maka dapat menghambat pemahaman emosi anak dan dapat menjadi dampak buruk sehingga interaksi soial anak juga akan ikut terpengaruh.

Apabila anak memiliki temperamen dan pengendalian diri rendah maka dapat dikatakan bahwa permasalahan emosi mereka belum terlalu matang. Anak dengan temperamen yang emosional, kompetensi sosialnya cenderung rendah sedangkan mereka memiliki masalah sosial yang tinggi.

Maka dari itu, peranan orang tua disini sangat berpengruh terhadap kestabilan emosi anak. Hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengerti temperamen anak yaitu dengan memberikan pengasuhan yang baik dan benar, agar anak memiliki kepribadian yang positif disetiap rentang usianya.

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan lingkungan yang sering berinteraksi langsung dengan anak. Interaksi dalam keluarga ini pula yang dapat menjadi bagian penting dalam pembentukan dasar kepribadian seorang anak. Anak akan menyerap apa yang dilihatnya dari lingkungan keluarga seperti perilaku, tutur kata dan reaksinya terhadap lingkungan. Tugas orang tua yaitu memberikan pengasuhan yang berkualitas terhadap anak-anaknya agar mereka mencapai perkembangan yang optimal.

Bahkan dengan proses pengasuhan inilah anak akan melakukan penyesuaian antara temperamen dan sifat anak dengan orang tuanya. Temperamen berperan sebagai karakteristik anak, sedangkan gaya pengasuhan yang diterima anak merupakan karakteristik lingkungan. Berdasarkan teori kepribadian, temperamen merupakan penggambaran perilaku individu berupa respon berdasarkan emosi yang dirasakannya. Temperamen juga didefinisakan sebagai respon terhadap emosi, kualitas suasana hati, kecepatan dan kekuatan bereaksi serta faktor keturunan yang kemungkinan berpengaruh.

Sumber:

Kusramadhanty, M. (2019). Temperamen dan praktik pengasuhan orang tua menentukan perkembangan sosial emosi anak usia prasekolah. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 8(2), 258--277. https://doi.org/10.30996/persona.v8i2.2794

Sukatin, S., Chofifah, N., Turiyana, T., Paradise, M. R., Azkia, M., & Ummah, S. N. (2020). Analisis Perkembangan Emosi Anak Usia Dini. Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 5(2), 77--90. https://doi.org/10.14421/jga.2020.52-05

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun