Mohon tunggu...
Khairina Retnaningtyas
Khairina Retnaningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kontrol Egosentris Anak dengan Kemampuan Menoleransi Rasa Frustasi

19 September 2021   10:35 Diperbarui: 20 September 2021   13:30 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosial Emosional (Sumber Gambar: Pixabay)

Dalam perkembangan sosial emosional ini, Piaget mengatakan bahwa anak memiliki sifat egosentris yang tinggi. Hal ini dikarenakan anak belum dapat berpikir melalui perspektif orang lain dan melihat cara pandang yang berbeda terhadap lingkungannya. 

Pada tahap ini pula anak hanya memikirkan dirinya sendiri dan belum memahami bagaimana cara bersosialisasi yang baik terhadap orang lain.

Perkembangan sosial anak bermula dari hubungan antara anak dengan anggota keluarganya terutama dengan orang tua. Selanjutnya, anak akan mulai berinteraksi dengan orang disekitarnya. Contohnya bermain bersama teman sebaya atau dengan orang dewasa dilingkungannya.

Tuntunan dan perlakuan orang tua terhadap anak sangat penting dan berpengaruh pada anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan dan norma yang berlaku di masyarakat. 

Pengenalan ini pula lah yang disebut dengan sosialisasi. Selain itu, sosial emosi anak juga diperoleh dari kematangan usia dan juga melalui kesempatan belajar anak dengan respon terhadap tingkah laku.

Memasuki usia 4 tahun, perkembangan sosial anak sudah memasuki tahap yang lebih kompleks. Pada usia ini pula anak mulai memasuki taman kanak-kanak, anak akan mulai belajar dan bermain bersama teman sebayanya. 

Dengan bermain bersama maka secara tidak langsung anak-anak sudah bisa membentuk sebuah kelompok bermain.

Terbentuknya kelompok inilah yang dapat memberikan perkembangan pada anak, contohnya, anak-anak mulai mengerti aturan-aturan di lingkungan sekitar, anak mulai mematuhi aturan, mengerti kepentingan orang lain dan anak mulai bersosialisasi dengan teman sebaya.

Jika dipandang dari sisi sosial emosional, bermain merupakan cara yang efektif untuk melatih anak agar lebih memahami perasaan teman-temannya. Maka dari sanalah anak akan memahami dan memecahkan masalah bersama teman-temannya melalui sudut pandang yang berbeda. 

Emosi memiliki peranan penting bagi perkembangan anak di setiap tahapan-tahapannya. Pada dasarnya anak memiliki kebutuhan emosional seperti rasa aman, dicintai, dihargai, merasa kompeten dan lain sebagainya.

Anak-anak mulai belajar menguasai, mengendalikan dan mengekspresikan emosi yaitu ketika mereka memasuki usia prasekolah. M

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun