Mohon tunggu...
Khairina Retnaningtyas
Khairina Retnaningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inilah Alasan Disgrafia Bisa Datang Kapan Saja!

20 April 2021   22:35 Diperbarui: 20 April 2021   23:10 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi gangguan perkembangan menulis pada anak. Antara lain yaitu motorik, perilaku, persepsi, memori dan pemahaman instruktur. Namun, apabila disgrafia terjadi secara tiba tiba pada anak ataupun pada orang dewasa maka bisa jadi penyebabnya karena mengalamai trauma pada kepala, baik itu karena penyakit, kecelakaan ataupun karena hal lainnya. 

Penyebab lainnya yang paling umum yaitu neurologis, terjadi karena terdapat gangguan pada otak kiri depan sehingga menyebabkan permasalahan ketika membaca dan menulis. Lerner dalam (Erick et al., 2016) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi gangguan perkembangan menulis, antara lain sebagai berikut:

  • Gangguan pada motorik anak
  • Gangguan perilaku pada anak
  • Gangguan persepsi pada anak
  • Gangguan memori
  • Gangguan tangan
  • Gangguan anak dalam memahami instruksi
  • Gangguan kemampuan melakukan cross modal

Selain faktor keturunan, disgrafia juga bisa terjadi karena adanya kesalahan proses belajar menulis seperti ketika belajar menulis dengan tangan dan juga posisi tangan anak ketika memegang alat tulis. Kesulitan anak dalam belajar menulis dapat disebabkan oleh faktor berikut.

  • Motorik
  • Perilaku ketika menulis
  • Persepsi
  • Ingatan
  • Penggunaan tangan (kidal)
  • Kelemahan memahami instruksi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, disleksia juga bisa terjadi karena gangguan neurologis karena kecakapan koordinasi mata dan tangan yang kurang saat menulis dan menggunakan alat tulis.

Terapi Gangguan Perkembangan Menulis

Sama halnya seperti disleksia, anak yang mengalami disgrafia tidak diharuskan untuk belajar secara mandiri. Mereka akan memerlukan bantuan dan bimbingan sewaktu-waktu secara khusus. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani anak yang mengalami disgrafia, yaitu dengan pengajaran dalam menulis. Abdurrahman dalam (Erick et al., 2016) menyatakan bahwa ada 15 jenis kegiatan yang bosa dilakukan untuk menangani disgrafia. Berikut kegiatan-kegiatan yang bisa diterapkan.

  • Memanfaatkan papan tulis dalam belajar menulis
  • Menggunakan bahan lain dalam melakukan latihan menulis
  • Posisi tangan, tubuh serta alat tulis
  • Kertas
  • Cara memegang alat tulis
  • Kertas stensil atau karbon
  • Menjiplak
  • Menggambar diantara garis
  • Titik-titik
  • Mengurangi melihat contoh tulisan saat menulis
  •  Mengguanakan buku bergaris
  • Menggunakan kertas dengan garis pembatas
  • Perhatikan tingkat kesulitan dalam menulis huruf
  • Bantuann verbal, dan
  • Kata dan kalimat.

Cara-cara diatas dapat dilakukan secara bersamaan. Selain itu, sebelum belajar menulis anak perlu mengembangkan keterampilan dasar terlebih dahulu. Berikut hal-hal yang harus dilakukan.

  • Pengendalian otot, dilakukan melalui kegiatan memanipulasi gerakan.
  • Koordinasi mata dan tagan, dilakukan melalui kegiatan menggambar.
  • Diskriminasi visual, dilakukan untuk membedakan bentuk, ukuran dan warna.

Itu tadi hal-hal yang perlu diketahui mengenai gangguan perkembangan menulis, dengan begitu kita bisa mengamati proses belajar anak apakah mereka mnegalami gangguan atau tidak, sehingga apabila terdapat tanda-tanda disgrafia kita sebagai orang terdekat bisa lengsung memberikan penanganan agar anak tidak mengalami kesulitan saat belajar.

Sumber:

Erick, M. C. J., Miranda, G., Sandra, D., Argueta, E., Wacher, N. H., Silva, M., Valdez, L., Cruz, M., Gmez-Daz, R. A., Casas-saavedra, L. P., De Orientacin, R., Salud Mxico, S. de, Virtual, D., Instituto Mexicano del Seguro Social, Mediavilla, J., Fernndez, M., Nocito, A., Moreno, A., Barrera, F., ... Faizi, M. F. (2016). Pembelajaran Menulis Untuk Anak Disgrafia di Sekolah Dasar. Revista CENIC. Ciencias Biolgicas, 152(3), 28. file:///Users/andreataquez/Downloads/guia-plan-de-mejora-institucional.pdf%0Ahttp://salud.tabasco.gob.mx/content/revista%0Ahttp://www.revistaalad.com/pdfs/Guias_ALAD_11_Nov_2013.pdf%0Ahttp://dx.doi.org/10.15446/revfacmed.v66n3.60060.%0Ahttp://www.cenetec.salud.go

Keifer, G., & Effenberger, F. (1967). Mengatasi Kesulitan Belajar Menulis Melalui Metode Bingkai Bagi Anak Tuna Grahita Kelas II SDLB di Sekolah Madina Serang. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951--952.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun