Menurut Raufan (2020) dalam unggahannya tips untuk mengurangi hal tersebut adalah dengan fokus pada perkembangan diri sendiri, karena setiap usaha yang dikerjakan dan dikorbankan orang itu berbeda-beda.Â
Tidak salah menjadikan orang lain menjadi panutan, hanya saja tidak perlu membandingkan dengan diri sendiri melainkan kita harus mengevaluasi setiap usaha yang kita lakukan agar terus berkembang menjadi lebih baik.
Munculnya krisis kepercayaan diri biasanya bersamaan dengan masuknya millennials pada fase quarter life crisiss. Menurut Syakarofah dan Anwar (2019) Quarter Life Crisis adalah sebuah rasa khawatir seseorang yang diakibatkan oleh keraguan atau keambiguan kehidupan yang akan datang.Â
Quarter life crisis sering kali dialami dan dirasakan oleh seseorang di usia sekitar 20-an antara lain mengenai ketakutan saat menghadapi situasi yang tidak terduga.Â
Berdasarkan pandangan dari penelitian yang dilakukan Martuis & Bahri (2016) yang memperlihatkan bahwa 66,16% millennials menunjukkan kurangnya rasa percaya diri dalam menyambangi masa depan, dan belum memiliki gambaran masa depan yang jelas.
Dengan berbagai permasalahan tersebut, muncul juga permasalahan lain yaitu perasaan terlalu khawatir membuat mereka sibuk memikirkan hal-hal yang berlum terjadi, istilahnya overthinking. Kebiasaan tersebut dapat menjadi boomerang bagi mereka karena berakibat mereka kehilangan diri sendiri.Â
Overthinking merupakan suatu aktifitas/ kebiasaan terlalu banyak menggunakan waktu untuk memikirkan suatu hal dengan cara yang merugikan. Kecenderungan untuk terus memikirkan hal yang telah berlalu atau mungkin belum terjadi hanya akan menambah beban sehari-hari untuk tidak produktif.Â
Walaupun setiap orang tahu hal itu membuang waktu, namun akibat kebiasaan dan juga masalah kesehatan mental mereka dengan beban kehidupan setiap harinya tidak bisa terelakan lagi. Sudah menjadi rutinitas sepertinya, terutama sesaat sebelum tidur.
Gen millennials sebenarnya memiliki beragam keunggulan sebagai generasi yang selalu terkonsolidasi terhadap perkembangan inovasi, kreativitas, serta teknologi.Â
Dalam tahap seperti ini, mereka dihadapi keadaan sulit ketika mereka masih ragu terhadap rencana hidup mereka. Sebagai akibatnya, mereka dihadapi berbagai kendala dalam mencari jati diri mereka.Â
Dengan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh gen millennials tersebut sebenarnya Kembali lagi kepada pribadi masing-masing. Keinginan untuk terus berkembang, serta  mencari solusi dan inovasi.