Avatar bisa mengambil peran pada sifat-sifat penokohan yang tritagonis atau protagonis. Â Apabila dalam figur protagonis dia akan lebih bersifat heroik. Sedangkan untuk meraih simpati maka pada figur tritagonis dimunculkan untuk dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat.
Apabila avatar avatar ini hadir menghiasi Pemilu dan Pilpres 2024, maka masyarakat melalui perangkat metaverse bisa menyaksikan pertarungan para avatar politisi dengan berbagai narasi yang dibangun.
Karena avatar merupakan identitas virtual (bisa menjadi karakter kedua dari politisi) maka jangan heran akan hadirnya watak baru yang bisa berbeda dari yang selama ini diketahui masyarakat.
Bagaimana jika watak penokohan avatar berbeda dengan wataknya yang riil? Oh, itu bisa karena masalah teknis keavataran dan narasi yang berhasil dibangun oleh politisi.
(KHAIDIR ASMUNI/Democracy Care Institute)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI