Mohon tunggu...
Khaidir Asmuni
Khaidir Asmuni Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Alumnus filsafat UGM

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membongkar "Supremasi" 3 Besar Survey Capres 2024

22 November 2021   07:04 Diperbarui: 22 November 2021   07:19 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sementara dirinya masih terlihat memajang poster dan baliho di berbagai daerah. Muhaimin Iskandar dipandang paling banyak memiliki nama. Sebelumnya dikenal sebagai Cak Imin kemudian berubah menjadi Gus AMI, singkatan dari Abdul Muhaimin Iskandar. Kemudian Gus Muhaimin hingga sebutan sebagai Panglima Santri. 

Segmentasi Muhaimin Iskandar dinilai fix dari kalangan pendukung PKB yang konon memang terawat baik olehnya. Tampaknya PKB memiliki keyakinan bahwa segmentasi yang dimilikinya itu dapat mempertahankan posisinya sebagai suatu kekuatan di Pilpres 2024. 

Hanya apakah segmentasi tersebut akan berubah, bergantung pada kemampuan dari Muhaimin Iskandar membaca peta kognisi masyarakat pasca pandemi Covid 19. Lalu, apakah pendukung AHY termasuk dalam segmentasi di atas? Saat gencarnya pandemi menerpa Indonesia, kritik-kritik AHY terhadap kerja-kerja pemerintah membuatnya tidak termasuk dalam segmentasi baru ini. Kembali ke Puan Maharani, Airlangga Hartarto dan Erick Thohir. 

Harapan-harapan baru yang dilakukan oleh Puan Maharani adalah kekuatan dari PDIP yang merupakan partai mayoritas untuk membuat kemajuan negara yang lebih baik lagi. Puan dinilai mampu menggerakkan mesin partai dan memberi keyakinan kepada wong cilik bahwa dirinya mampu untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa terkait di masa pandemi yang telah berlangsung 2 tahun ini. Dengan demikian, segmentasi yang dibangun Puan Maharani adalah segmentasi wong cilik yang merupakan bagian dari massa terbesar PDIP. 

Segmentasi yang dibangun Puan ini berbeda dengan segmentasi dari Ganjar Pranowo meski keduanya sama sama membidik wong cilik. Perbedaannya adalah Puan Maharani lebih menekankan pada pendekatan pemetaan kognitif masyarakat wong cilik. Berbagai isu penting saat ini terus menerus diperhatikan Puan. Sementara Ganjar, segmentasi yang dibangunnya berdasarkan pengamatan sejumlah kalangan berlatar pada pendekatan kultur dengan masyarakat. 

Tokoh lain adalah Airlangga Hartarto. Selain memiliki kekuatan mesin partai, Airlangga juga memiliki kesempatan untuk melakukan sosialisasi di masyarakat. 

Segmentasi yang dibangun Airlangga adalah masyarakat yang terkait isu perbaikan ekonomi pasca pandemi. Berbagai kalangan menilai Airlangga tidak begitu membidik wong cilik seperti yang dilakukan Dedy Mulyadi, melainkan kalangan diluarnya. Misalnya para pekerja yang terlibat dalam kegiatan aktivitas ekonomi formal maupun nonformal. Diasumsikan bahwa aktivitas dari kegiatan pemerintah terkait perekonomian membuat nama Airlangga makin dikenal oleh masyarakat. 

Meski analisis lain menyebutkan bahwa keberanian Airlangga membawa isu perubahan sebetulnya bisa mendongkrak lagi namanya. Hanya hal itu belum dilakukan karena tampak Airlangga masih menjalankan aktivitasnya sebagai menteri koordinator bidang perekonomian Yang menarik adalah Airlangga mencoba membongkar segmentasi peta dari Pilpres 2019 yaitu dengan mulai melakukan pendekatan dengan kalangan Islam. 

Walaupun hal ini masih terlihat spekulatif namun beberapa liputan media menunjukkan bahwa Airlangga memang Tengah melakukan itu. Partai Golkar dinilai memiliki kepastian untuk maju dalam konstelasi 2024 karena hanya tinggal mencari tambahan suara koalisi. 

Dapatkah Airlangga menciptakan segmentasi baru di luar dari segmentasi Pilpres 2019? Jawabnya dapat. Sebab ada pandangan Airlangga dapat melakukan pendekatan kultur seperti halnya Ganjar Pranowo. Sebagai pemilik suara Pemilu yang besar Partai Golkar berpotensi menjadi sebuah lawan yang tangguh apabila menempatkan diri berhadapan dengan PDIP. 

Tokoh nasional lainnya adalah Erick Thohir. Kendati bukan berasal dari parpol, Erick dinilai sejumlah kalangan berhasil membangun segmen baru di masyarakat yaitu masyarakat yang memiliki harapan agar perekonomian Indonesia semakin baik di masa mendatang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun