Mohon tunggu...
Khadirotul Kudsiah
Khadirotul Kudsiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menjawab Masa Depan Bangsa di Era Milenial

7 Januari 2024   07:32 Diperbarui: 7 Januari 2024   07:32 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Selain kesenjangan sosial yang semakin terlihat, tantangan yang dihadapi sektor sosial budaya Indonesia juga mencakup persoalan besar mengenai identitas nasional.

 Produk globalisasi yang tak terelakkan adalah modernisasi. Dalam hal ini keadaan kebudayaan Indonesia sedang tidak stabil karena mempengaruhi perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia.

 Di sisi lain, globalisasi dalam bidang kebudayaan juga berarti mengglobalisasikan kebudayaan agar mudah dikuasai di seluruh dunia.Paradigma baru pendidikan kewarganegaraan di Indonesia bertujuan untuk menggantikan paradigma lama pendidikan kewarganegaraan (PPKn) yang antara lain ditandai dengan ketidakjelasan struktur keilmuan  dan penyesuaian bahan ajar dengan kepentingan politik penguasa.Penguatan visi pembangunan nasional (kediktatoran birokrasi, kerja sama negara) menyebabkan melemahnya posisi masyarakat terhadap penguasa. (Asyari, & Dini.2 021. hlm.30-41).

Paradigma baru pendidikan kewarganegaraan mengenai fungsi dan tujuan pendidikan kewarganegaraan membagi materi ilmiah pendidikan kewarganegaraan menjadi tiga bagian yaitu politik, hukum, pengetahuan kewarganegaraan yang meliputi bidang moralitas.

 Hal ini mencakup antara lain prinsip dan prosedur demokrasi, lembaga pemerintah dan non-pemerintah, identitas nasional, penegakan hukum dan sistem peradilan yang bebas dan adil, konstitusi, sejarah negara, hak dan tanggung jawab warga negara, kewarganegaraan dan politik.

 Termasuk pengetahuan hak. (Haliza, & Dinie. 2020. 3-4) Keterampilan kewarganegaraan mencakup unsur-unsur kompetensi yang harus dimiliki warga negara, seperti keterampilan intelektual, keterampilan sosial, dan keterampilan partisipasi.

 Ketiga, karakter warga negara (citizenship character struktur) mengacu pada karakter pribadi dan sosial, yang pemeliharaan dan peningkatannya merupakan prasyarat penting.

Pendidikan merupakan alat yang strategis untuk meningkatkan kualitas suatu negara, karena kemajuan suatu negara dapat diukur dari kemajuan pendidikannya.

 Pada abad ke-21, kemajuan teknologi telah mengubah kehidupan masyarakat dan masyarakat telah bertransisi menuju masyarakat berbasis pengetahuan. Di masa depan, pendidikan akan berperan penting dalam membentuk dan membentuk gaya hidup setiap orang.

 Mengingat era globalisasi, sektor pendidikan perlu beradaptasi, berkembang, menyesuaikan kurikulumnya dan beradaptasi dengan berbagai keterampilan yang diperlukan untuk komunikasi global. Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya mengajarkan warga negara untuk tunduk dan taat pada negara, tetapi juga bersikap toleran dan mandiri.

 Jenis pendidikan ini menanamkan pengetahuan, mengembangkan keterampilan dan menumbuhkan semangat masyarakat kepada generasi mendatang. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk kualitas masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun