Mohon tunggu...
Khadijatun Nikmah
Khadijatun Nikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswi Kesehatan Masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pencegahan Permasalahan Stunting Melalui Program Dapur CERIA dengan Pendekatan Smart Gastronomy di Desa Aranio

16 Oktober 2023   12:10 Diperbarui: 16 Oktober 2023   13:22 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam konteks ini, keunggulan dari program 'Dapur CERIA (Cegah Risiko Stunting pada Anak) dengan Pendekatan Smart Gastronomy di Desa Aranio Kabupaten Banjar' adalah bahwa program ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang menu seimbang, tetapi juga menerapkan pendekatan Smart Gastronomy yang mengintegrasikan faktor-faktor kecerdasan dalam memilih, memasak, dan mengonsumsi makanan. Pendekatan ini memungkinkan keluarga untuk lebih efisien dalam memilih bahan makanan, memasak dengan cara yang sesuai, dan mengonsumsi makanan yang lebih bergizi, sehingga dapat lebih efektif dalam mencegah stunting pada balita. (Narishma dkk, 2022).

Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan dengan pemberian edukasi risiko stunting dan menu gizi seimbang, praktek checklist jadwal pemberian menu gizi seimbang, dan demo memasak menu gizi seimbang dengan pemanfaatan bahan lokal. Hasil pelaksanaan program Dapur CERIA menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil pre-test dan post-test dari kategori baik pada saat pre-test sebesar 63,4% meningkat saat post-test menjadi 100%, selain itu responden dapat mempraktikkan memasak menu gizi seimbang menggunakan bahan pangan lokal setelah diadakan praktik demo memasak.

Penutup

Pelaksanaan Dapur Ceria (Cegah Risiko Stunting pada Anak) dengan pendekatan Smart Gastronomy yang dilakukan di Desa Aranio Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar berjalan dengan lancar. Partisipan mengikuti kegiatan dengan rasa antusiasme yang tinggi dari awal hingga akhir kegiatan. Pada kegiatan edukasi terkait stunting dan menu gizi seimbang untuk pembuatan makanan pendamping ASI, diikuti oleh 45 orang partisipan. Berdasarkan hasil pengisian pre dan post test 30 partisipan dari 45 partisipan yang berhadir menunjukkan hasil yang signifikan, yang artinya terdapat peningkatan pengetahuan partisipan sebelum dan sesudah kegiatan edukasi. Selain itu juga terdapat perubahan sikap partisipan yang mengarah pada sikap positif terhadap pemberian makanan pendamping ASI kepada anak. Setelah demo masak selesai, para ibu dipersilakan untuk mencicipi makanan yang telah dibuat. Selanjutnya para ibu diharapkan dapat mempraktikkan makanan yang telah dibuat tersebut di rumah masing-masing dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang tersedia di wilayah tempat tinggal. 

Harapan ke depan yaitu kegiatan demo masak yang dilakukan di posyandu ini tidak berhenti begitu saja. Maka dari itu juga diharapkan kepada para petugas posyandu untuk memberikan saran menu makanan pendamping ASI kepada para ibu dan mempraktikkannya terlebih dahulu pada kegiatan posyandu. Kegiatan selanjutnya untuk mengembangkan program Dapur Ceria yaitu dapat dilakukan edukasi atau demo memasak dengan metode lainnya untuk dapat meningkatkan pengetauan dan keinginan para ibu dalam mencegah terjadinya stunting pada anak dan menjadikan anak menjadi generasi penerus yang sehat.

Daftar Pustaka

1. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Hidup Bersih dan Sehat. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 2016.

2. Narishma V, Roselina D, Budiarto A. Hubungan Karakteristik Orang Tua terhadap Status Gizi Bayi Balita Desa Sungai Kitano Kabupaten Banjar. Sari Pediatri. 2022;24(2):112-118.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun