“Dan, bingung?”
“Karena saya tahu kebenaran tidak hanya 1. Saya jadi bingung mana yang mau saya ambil sebagai sebuah nilai kebenaran. Kebenaran yang benar-benar benar. Bagaimanapun hanya akan 1 kebenaran hakiki.”
Sang dosen hanya diam. Termenung sejenak. Seperti sedang memikirkan sesuatu.
“a+a memang tidak hanya akan menghasilkan 2a. Tapi a+a tetap tidak bisa sama dengan b,c atau z, TANPA ADA DEFINISI DAN PEMAKNAAN YANG JELAS dari “a” dan “+”. Artinya, kebenaran itu tetap mempunyai koridornya. Yaitu HATI NURANI. Dan biarkan hati nuranimu didominasi olehNya bukan oleh yang lain.”
hm…
andai saja kelas LogMat saya kayak gini…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H