Mohon tunggu...
Zainiyah Rizkita Arief
Zainiyah Rizkita Arief Mohon Tunggu... -

Jujurlah setidaknya pada dirimu sendiri\r\nHanya ingin jadi sejumput rumput liar yang tetap hidup sebagai dirinya walau terus berusaha di berangus orang dan seekor burung yang terbang bebas di angkasa\r\n\r\nkhadijahavicena.wordpress.com\r\n@k_avicena

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kesepakatan

1 Januari 2012   09:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:29 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin akan lebih real bila saya menjelaskan dengan hal yang pertama kali kita pelajari dalam pelajaran berhitung. 1+1=2. Dan kita menerimanya dengan lapang dada karena kita tidak tahu yang lainnya. Dan kita sepakat akan nilai kebenaran tersebut.

Setelah kuliah lalu belajar MatDis dan LogMat kita jadi tau bahwa 1+1=1. Pasti sempat ada pemberontakan dalam diri ketika mengetahui nilai kebenaran yang lain. Timbulah pertanyaan. Kenapa bisa? Karena konteks keduanya berbeda.

Seorang anak SD baru saja belajar 1+1=2 akan marah bila diberi tahu bahwa 1+1=1. Jangankan anak SD, anak SMA yang mau SPMB pun akan marah. Kalau seseorang sudah bertitel Sarjana mungkin (seharusnya) sudah bisa menerima seseorang yang berkata 1+1=1, walau tidak belajar MatDis dan LogMat. Karena sudah BERSEPAKAT bahwa ilmu adalah sesuatu yang tidak sembarangan ada. Ada proses empirisasi ketika sesuatu sudah menjadi sesuatu bernama ilmu. (kalimat ini adalah rekursif. OMG!!!!)

Jadi, kebenaran adalah sebuah kesepakatan?

Apakah menjadi berarti itu hanya menjadi struktur-struktur baja dalam sebuah bangunan? Padahal secara kimiawi jelas-jelas sesuatu itu adalah pasir penyusun beton. Apa yang akan terjadi jika pasir-pasir ini dipaksa diposisikan sebagai baja? Kita tanyakan pada sarjana teknik sipil kalau begitu.

Kata-kata terakhir….

Say YES to LOOPING, Say NO to REKURSIF…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun