Mohon tunggu...
Siti Khadijah
Siti Khadijah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Bimbingan Penyuluhan Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya seorang mahasiswa semester 2 di prodi bimbingan penyuluhan islam (BPI) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Dakwah dalam Al-Qur'an

4 Juli 2024   04:22 Diperbarui: 4 Juli 2024   04:24 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Syamsul Yakin dan Siti Khadijah

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Metode Dakwah dalam Al Quran Metodenya adalah memilih jalan yang benar.

 Metode dakwah adalah memilih metode dakwah yang tepat sesuai dengan strategi dakwah dan pendekatan dakwah.

 Pendekatan dakwah para khatib dapat dikatakan dipecah menjadi strategi dakwah.

 Strategi Dawa yang dipilih Dai dipecah menjadi teknik Dawa.

 Ada tiga metode dakwah dalam Al-Qur'an.

 "Ajak (manusia) ke jalan Tuhan dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berargumentasilah dengan mereka dengan cara yang baik" (QS.

 Al Nar/16: 125).

 Metode dakwah yang pertama adalah Birhikma (dengan kebijaksanaan).

 Dalam kitabnya Tafsir Munir, Syekh Nawawi mengatakan bahwa Birhikmah adalah dalil yang gamblang atau dalil yang saksama.

 Orang bijak digambarkan dalam Al-Qur'an sebagai orang yang dikaruniai banyak karunia.

 "Orang-orang yang dikaruniai hikmah, sungguh dikaruniai karunia yang banyak.

" (QS.

 al-Baqarah/2: 269).

 Metode dakwah yang kedua adalah dengan memberikan pelajaran yang baik.

 Bagi Syekh Nawawi, ajaran yang baik adalah bukti yang meyakinkan.

 Menurut tafsir Ibnu Katzir, hikmah yang baik adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan pelajaran dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi.

 Cara berdakwah yang ketiga adalah musyawarah atau diskusi yang baik.

 Artinya, tulis Ibnu Katsir, masyarakat Dai harus berdebat atau berdebat dalam kondisi tertentu.

 Namun hal itu harus dilakukan dengan cara yang baik.

 Ibnu Katsir melanjutkan, jalan yang baik adalah bersikap baik dan bijaksana.

 Dalam kasus Syekh Nawawi.

 Argumen yang baik dicapai dengan menggunakan argumen yang terstruktur (rasional dan sistematis).

 Demikian yang dikatakan Syekh Nawawi mengingat manusia terbagi menjadi tiga bagian.

 Pertama, orang yang berakal sehat.

 Yang kedua adalah orang yang mempunyai pemikiran jernih, namun belum mempunyai akal sehat.

 Tipe ketiga adalah orang yang suka berdiskusi tetapi tidak mempunyai pengetahuan.

 Oleh karena itu, hukum dakwah adalah metode dakwah yang dipilih oleh khatib melalui Birhikma, memberikan pelajaran yang baik dan berdiskusi dengan tenang dan penuh toleransi*.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun