Fenomena-fenomena yang sangat sering dijumpai di jaman sekarang. Mendorong kita untuk merenung sejenak, sedikit bersimpati dan empati dengan lingkungan sekitar. Menahan diri untuk tidak over posting di media sosial guna meminimalisir dampaknya bagi diri sendiri dan orang lain. Pamer atau flexing istilahnya, dapat berdampak negatif jika berlebihan dan berkepanjangan.
Seseorang akan sulit menghentikan kebiasaan flexing di medsos dan pada akhirnya menjadi ketagihan. Sementara orang lain bisa berprasangka buruk dan tercetuslah ungkapan-ungkapan seperti pencitraan, kamuflase, pura-pura bahagia dan apatis. Padahal ada banyak faktor yang melatarbelakangi flexing misalnya untuk meningkatkan self confidence, menarik perhatian lawan jenis, narsis dan butuh validasi lingkungan.
Tak ada salahnya berbagi kebahagiaan dengan orang lain dimulai dengan lingkungan sekitar. Memberikan bantuan dan dukungan moril maupun materiil kepada yang membutuhkan.
Bukankah sejatinya manusia adalah mahluk sosial yang tak diciptakan untuk hidup individual dan egois. Niscahya hidup akan menjadi lebih bermakna dan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. *deeja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H