Mohon tunggu...
Kurniawan Habibie
Kurniawan Habibie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Halo semua namaku Kurniawan Habibie, biasa dipanggil Maskur. Hobiku bermain game dan gemar membaca. Aku juga suka anime jepang (kartun jepang) terutama anime bergenre school, slice of life.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tujuan Dakwah Berdasarkan Isi, Cara, dan Strategi

27 Juni 2024   10:55 Diperbarui: 27 Juni 2024   11:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galery Pribadi 27 Juni 2024

Oleh: Syamsul Yakin dan Kurniawan Habibie 

(Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Tujuan dakwah memiliki makna seperti yang tertulis dalam Al-Qur'an surah Ali-Imran ayat 104, "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung" (QS. Ali Imran/3: 104).

Termasuk Al-Qur'an surah Ali-Imran ayat 110,yang artinya "Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, karena kalian menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka.Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik" (QS. Ali Imran/3: 110).

Dalam berdakwah Rasulullah berhasil mempengaruhi umat muslim dengan baik lewat "Barangsiapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman" (HR. Muslim).

Terdapat lima tujuan retorika yaitu informatif, persuasif, rekreatif,edukatif,dan advokatif. Karena sesuai dengan sifat amar' makruf dan nahi mungkar.

Dari sisi cara menyampaikan pesan, tujuan retorika minimal ada dua, yakni monologika dan dialogika. Monologika adalah gaya bicara monolog atau searah. Umumnya disampaikan saat pidato, ceramah, dan khutbah. Dialogika adalah gaya bicara dialogis atau dua arah.

Dalam menyampaikan pesan,retorika dakwah memikiku dua teknik, yakni secara monoligika,dan dialogika.Monologika ialah gaya bicara satu arah contohnya saat pidato, ceramah, dan khutbah. Sedangkan dialogika adalah gaya bicara dialogis atau dua arah.

Dalam sejarah Nabi. Diriwayatkan dalam kitab Fathush Shamad mengutip satu hadits Nabi yang bersumber dari Ibnu Umar. Ibnu Umar bercerita, "Dalam satu perjalanan, kami bersama Rasulullah. Sekonyong-konyong seorang Arab pedalaman mendekat. 

Respon Nabi hanya dengan pertanyaan"Wahai kisanak, kamu hendak kemana?" Orang itu menjawab, "Hendak pulang ke keluargaku". "Apakah kisanak menginginkan kebaikan?", seloroh Nabi. Orang itu menjawab, "Apakah itu?"

Nabi berkata, "Kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan (kamu bersaksi) bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan rasul-Nya". Lalu ia bertanya, "Siapa saja yang akan bersaksi kepadamu untuk (membenarkan) ucapan tersebut?" Secara spontan Nabi menjawab pertanyaan orang Arab pedalaman itu, "Pohon ini atau buah ini". 

Pohon tersebut berada di tepi jurang. Karena bumi mendekatkannya, seketika pohon tersebut ada di hadapan Nabi untuk menghadap beliau. Setelah itu, Nabi bersyahadat tiga kali. Pohon itupun bersyahadat seperti halnya Nabi. Kemudian pohon itu meninggalkan Nabi untuk kembali ke tempat asalnya".

Pohon yang dimaksudkan ialah pohon yang berada di tepi jurang.Karena bumi mendekatkannya, seketika pohon tersebut ada di hadapan Nabi untuk menghadap beliau. Setelah itu, Nabi bersyahadat tiga kali. Pohon itu juga bersyahadat mengikuti Nabi. Lalu pohon itu meninggalkan Nabi kembali ke tempat asalnya". 

Sedangkan dalam kitab al-Mawaidz al-Ushfuriyah karya Syaikh Muhammad bin Abi Bakar menjelaskan tentang keislaman Abu Bakar berawal dari mimpi. Ketika di Syam (Syiria), dia bermimpi melihat matahari dan bulan ada di kamarnya. 

Lalu matahari dan bulan itu digenggam dengan kedua tangannya. Dia mendekap keduaya erat-erat. Lalu , dengan surbannya, matahari dan bulan diikat agar tidak pergi. Kemudian Abu Bakar terbangun, dia buru-buru pergi mendatangai seorang pendeta Nasrani yang masih beriman dengan agama tauhid untuk bertanya ihwal mimpinya.

Abu Bakar kemudian menceritakan secara lengkap mimpi yang dialaminya kepada pendeta tersebut. Lalu Abu Bakar meminta pendeta untuk menafsirkan mimpi tersebut. Abu Bakar ditanya, "Kamu dari mana?" Abu Bakar menjawab, "Mekah". Pendeta itu bertanya lagi, "Dari suku apa?" Abu Bakar menjawab, "Dari suku Taymin". 

Sang pendeta bertanya lagi kepada Abu Bakar, "Apa pekerjaanmu?". Abu Bakar jawab, "Berdagang". Usai bertanya semalam macam pertanyaan, pendeta itu berujar, "Pada masamu ini akan datang seorang seorang laki-laki keturunan Bani Hasyim yang bernama Muhammad al-Amin. Ia bermarga Hasyim dan akan menjadi nabi akhir zaman".

"Kalau tidak ada beliau, niscaya Allah tidak akan menciptakan langit dan bumi. Termasuk apa saja yang ada pada keduanya. Tanpanya, Allah juga tidak akan pernah menciptakan Nabi Adam, para nabi dan rasul. Muhammad itu pemimpin para nabi dan rasul. Ia adalah nabi terakhir. Kamu akan masuk agama Islam yang dibawanya".

"Kelak kamu akan menjadi orang kepercayaannya sekaligus bakal menjadi pengganti kepemimpinannya. Inilah makna mimpimu itu", pungkas sang pendeta. "Aku mendapatkan informasi ihwa ciri-ciri dan sifat-sifat Muhammad di dalam kitab Taurat, Injil, dan Zabur. Sungguh, aku sendiri sudah mengikuti agamanya.Hanya saja aku menyembunyikannya".

Setelah mendengarkan penjelasan sang pendeta, Abu Bakar luluh hatinya dan tak sabar  bertemu dengan Nabi di Mekah. Sesampainya di Mekah, Abu Bakar tak membuang waktu, ia langsung mencari Nabi dan ia berhasil bertemu. Sejak pertemuan itu, Abu Bakar jadi kian cinta kepada Nabi  dan tidak pernah ingin berpisah.

Keadaan Abu Bakar saat itu berlangsung sangat lama, suatu hari Nabi menanyakan Abu Bakar "Wahai Abu Bakar setiap hari kamu mengunjungiku. Seringkali juga kamu duduk bersamaku. Namun mengapa kamu tidak masuk Islam?" Abu Bakar menjawab, "Jika kamu benar seorang nabi, tentu kamu memiliki suatu mukjizat". Nabi menjawab

"Apakah belum cukup untukmu mukjizat yang kamu alami dalam mimpimu ketika kamu berada di Syam?"

Lalu mimpi itu ditafsirkan oleh seorang pendeta Nasrani yang juga sudah menyatakan keislamannya"?, Nabi mendesaknya untuk masuk Islam. Lalu setelah mendengar sabda Nabi, Abu Bakar berikrar, "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan kamu adalah utusan Allah".

Masih dalam kitab al-Mawaidz al-Usfuriyah karya Syaikh Muhammad bin Abi Bakar mengutip sebuah hadits Nabi yang bersumber dari Abu Dzar al-Ghifari. Abu Dzar bertanya kepada Nabi, "Ya Rasulullah ajarkan aku satu perbuatan yang mendekatkan aku ke surga dan menjauhkan aku dari neraka".

Nabi menjawab, "Jika kamu melakukan kejelekan, maka ikutilah dengan kebaikan". Abu Dzar bertanya lagi, "Apakah termasuk kebaikan kalimat "Laa Ilaaha Illaahu itu"? Lalu Nabi menjawab, "Benar, bahkan kalimat itu adalah yang terbaik di antara yang baik".

Abu Hurairah, dia mengaku mendengar Nabi bersabda, "Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga". Para sahabat bertanya, "Engkau juga tidak wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah" (HR. Bukhari).

Berdasarkan strategi dakwah, retorika memiliki empat tujuan, yakni korektif, instruktif, sugestif, dan defensif. Keempatnya dapat digunakan guna tercapainya tujuan dakwah di atas.

Kesimpulannya tujuan retorika dapat dibagi ke dalam tiga sisi, yaitu berdasarkan isi, cara, dan strategi. Semuanya dilihat mampu sesuai pada tujuan dakwah, yakni amar makruf dan nahi mungkar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun