Definisi Kata
Istilah vox pops merupakan akronim dari frasa Latin Vox Populi yang mempunyai arti ‘suara rakyat’. Vox pop dalam jurnalistik merupakan segmen berita yang peliputannya singkat dan mudah yang berisi rangkuman komentar-komentar singkat dari masyarakat, yang bisanya ‘dicegat’ di jalan untuk merefleksikan opini publik terhadap suatu topik berita.
Vox pop membantu kita memahami topik berita dari sudut pandang yang berbeda-beda, karena biasanya vox pop melibatkan berbagai kalangan masyarakat.
Vox pop biasanya hanya terdiri dari satu pertanyaan yang dijawab oleh sejumlah orang, tidak seperti wawancara yang mengajukan banyak pertanyaan sekaligus pada satu atau dua narasumber.
Karena perbedaan ini, vox pop menjadi alat yang tepat untuk menggantikan kegiatan wawancara yang biasanya menimbulkan rasa tegang dan kurang nyaman narasumber yang diajukan pertanyaan.
Melalui vox pop, ada begitu banyak yang dapat dipelajari. Dengan menawarkan ruang pada publik untuk memberi opini, seberapapun tajam atau tidak informasi yang diberikan, membuat kita tahu apa yang benar-benar dirasakan dan dipikirkan rakyat. Lagipula dalam vox pop tidak ada “jawaban yang benar atau salah”, jadi narasumber dapat dengan leluasa mengemukakan pendapatnya.
Persiapan untuk Peliputan Vox Pop
Walaupun pembuatan vox pop terbilang cukup mudah, tetap harus ada persiapan yang matang. Hal-hal yang harus dipersiapkan adalah seperti:
1. Observasi lapangan
Observasi dapat membantu agar kita lebih dulu mengenal lingkungan, kita jadi tahu tempat dimana orang biasanya berlalu-lalang, tempat nyaman dan strategis yang minim suara noise seperti bunyi mesin mobil untuk melakukan vox popping.
2. Cek ramalan cuaca
Sedia payung sebelum hujan. Mengecek ramalan cuaca dapat membantu kita bersiap untuk hal-hal yang tidak diinginkan, jangan sampai saat peliputan turun hujan deras yang membuat alat perekam basah, dll.
3. Tentukan target narasumber
Targetkanlah narasumber yang bervariasi, tua dan muda, laki-laki dan perempuan, seorang pakar dan orang awam, warga kota dan warga desa. Semakin banyak kalangan masyarakat yang terlibat, semakin menarik pula vox pop itu.
4. Siapkan pertanyaan
Jangan mengajukan pertanyaan jenis yes/no question yaitu pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban yes ‘ya’ dan no ‘tidak’ seperti, “apakah kamu sudah makan?”.
Ajukanlah pertanyaan jenis Wh- question yang memang fungsinya untuk menanyakan informasi seperti, “apa pandanganmu mengenai orang yang jarang makan?”
Cara Pembuatan Vox Pop
Cegat
Kegiatan ‘mencegat’ orang di jalan merupakan hal yang lumrah dalam kegiatan vox popping. Namun mencegat orang harus tetap sopan, tanyakan kesediaannya, apakah ia bersedia untuk menjawab. Jika tidak, tidak usah memaksa.
Jelas dan jujur
Narasumber punya hak untuk mengetahui untuk apa mereka menjawab pertanyaan yang kamu ajukan, jelaskanlah tujuan mengapa kamu ingin berbicara dengan narasumber, dengan bahasa yang jelas dan jujur.
Bertanya
Jangan bertele-tele saat bertanya, ajukanlah pertanyaan yang sudah kamu siapkan dengan ringkas. Konsistenlah dalam bertaanya, tanyakan pertanyaan yang sama pada semua narasumber.
Perekaman
Pastikan suara anda sebagai reporter tidak masuk kedalam rekaman, karena memang pada umumnya dalam vox pop, hanya suara narasumber saja yang diperdengarkan, sedangkan suara reporter hanya diperdengarkan sekali saja pada bagian awal.
Dengarkan ulang
Dengarkan rekaman tersebut untuk mengantisipasi kalau suara narasumber di rekaman terlalu jauh, kurang kencang, atau banyak suara bising dari sekitar, kamu bisa meminta narasumber mengulang jawabannya dengan suara lebih jelas atau kamu bisa mencari narasumber lainnya.
Slogan “Vox Populi, Vox Dei” yang artinya (suara Rakyat adalah suara Tuhan) yang sering diusung oleh para pengikut demokrasi, yang sebenarnya dalam sejarahnya hendak melawan slogan klasik “Vox Rei, Vox Dei” (suara Raja adalah suara Tuhan) ini menggambarkan bahwa suara masyarakat luas lebih dipercaya sebagai suara Tuhan dibanding suara satu orang raja/pemimpin saja.
Ilmu jurnalistik juga menjelaskan bahwa berita akan semakin terlihat menarik di mata audience jika audience mempunyai nilai proximity ‘kedekatan’, dalam hal ini kedekatan sebagai sesama rakyat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI