Mohon tunggu...
Kezia Zamar Ndoen
Kezia Zamar Ndoen Mohon Tunggu... Bidan - mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelusuri Sejarah dan Perkembangan Jurnalisme di Indonesia

26 September 2022   12:03 Diperbarui: 26 September 2022   17:11 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

di dunia tentunya kita sebagai setiap individu tak terlepas dari namanya informasi entah informasi itu diperoleh dengan cara dibaca ataupun didengarkan. Informasi yang bisa didengarkan dan bisa dibaca dapat setiap kita temui melalui media massa misalnya seperti media cetak, media elektronik, maupun media sosial. 

Hadirnya informasi atau berita tentunya yang melalui media massa disajikan oleh para wartawan atau jurnalis yang dapat melihat menulis dan merangkum semua kejadian sehingga dikelola dan menjadi sebuah informasi yang update. Oleh sebab itu seorang jurnalis mempunyai peran yang penting, maka dari itu setiap kita perlu mengetahui bagaimana perkembangan jurnalisme khususnya di Indonesia. 

Pengertian Jurnalistik

Jurnalistik berasal dari bahasa Inggris itu journal yang memiliki arti yaitu catatan terhadap kegiatan dan kejadian. Dalama bahasa Belanda journalistiek dapat diartikan secara singkat sebagai kegiatan sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, Penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu.

Para jurnalis harus memiliki kreativitas dalam meliput, mengelola, dan menampilkan sebuah informasi yang terjadi di lingkungan masyarakat dan harus berlandaskan pada fakta. Kemudian, fakta tersebut akan dikelola sedemikian rupa sehingga menjadi Representasi realita yang akan disajikan dalam bentuk berita kepada seluruh masyarakat.

Sejarah dan Perkembangannya di Indonesia

Tentunya di setiap negara memiliki sejarah perkembangan jurnalisme yang mengalami proses di setiap waktunya. Di Indonesia sendiri jurnalistik awalnya dikenal dengan sebutan publistik.

Jurnalistik di Indonesia dibagi menjadi 3 golongan masa,yakni :

1. Jurnalistik kolonial, dibangun oleh Belanda pada abad 18 dengan ditandai hadirnya surat kabar Bataviasche Nouvelleesd

2. Jurnalistik Cina, dibuat oleh orang keturunan Tionghoa di Indonesia dengan menerbitkan surat kabar yang menjadi media penghubung dan pemersatu satu kaum Tionghoa Indonesia

3. Jurnalistik Nasional, jurnalistik yang dibuat oleh anak bangsa sendiri asli Indonesia sebagai bentuk media perjuangan yang dipimpin oleh Tirto Hadisuryo atau yang lebih dikenal sebagai Raden Djikomono.

 Melihat ketiga golongan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap negara memiliki kepentingannya masing-masing.

Tidak hanya itu, perkembangan jurnalistik Indonesia terbagi menjadi 5 masa yakni :

1. Jurnalistik pemerintahan Belanda

Pada saat itu ditandai Yee dengan hadirnya surat kabar yaitu Memories der Nouvelles.

Tahun 1688, Belanda beranjak dari surat kabar manual atau yang ditulis dengan tangan ke media cetak dan disebarkan kepada penduduknya.

Kemudian terbitnya surat kabar kedua yang diterbitkan oleh orang-orang keturunan Tionghoa di Indonesia, surat kabar ini memiliki kemajuan karena melampirkan berbagai bahasa seperti bahasa Belanda, cina, Jawa dan lain sebagainya.

2. Jurnalistik Pemerintahan Jepang

Pada pemerintahan Jepang surat kabar di Indonesia di paksa untuk menjadi satu dan isinya harus berdasarkan pada kepentingan dan tujuan Jepang dalam Dai Toa Senso atau perang Asia Timur Raya. Sehingga surat kabar yang disajikan pun menunjukkan kekuasaan dan dominannya negara Jepang.

3. Jurnalistik Pasca Kemerdekaan

Surat kabar di Indonesia digunakan sebagai media untuk mendukung semangat para pahlawan Indonesia yang sedang berjuang untuk melawan para penjajah. Sempat mengalami jatuh bangun pada masa Paskah kemerdekaan dan banyak jurnalis yang ditangkap Karena menyuarakan kebenaran mengenai dunia politik Indonesia hingga akhirnya dapat di simpulkan bahwa surat kabar pada masa Paskah kemerdekaan itu belum stabil dan netral.

4. Masa Kepemimpinan Soeharto


Pada masa kepemimpinan Soeharto jurnalistik sudah mulai bebas membuat surat kabar maupun majalah tanpa persetujuan siapa pun ditandai dengan adanya demokrasi liberal. Dengan adanya kebebasan tersebut banyaknya berita hoax fitnah dan tersebar luas.

5. Era Reformasi


Di reformasi kebebasan pun masih berlaku ditandai dengan dihapusnya SIUPP dan jurnalistik Indonesia semakin berkembang pesat sesuai hukum dan aturan yang berlaku.

Sekian perkembangan jurnalisme di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun