Mohon tunggu...
Kezia Tamba
Kezia Tamba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa yang senang menulis dan menuangkannya dalam sebuah artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Daya Saing Ekspor Unggulan Indonesia di Pasar Internasional

10 Mei 2023   21:15 Diperbarui: 10 Mei 2023   21:24 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepemimpinan pascarevolusioner pada abad ke-19 mendorong pusat-pusat industri baru di seluruh dunia yang dikenal sebagai “dunia beradab baru” atau "pemukiman baru". Dipengaruhi oleh kegiatan impor dan ekspor, terutama ekspor. 

Pesatnya pertumbuhan ekonomi negara-negara maju seperti Inggris Raya, Prancis dan Jerman, karena pertumbuhan ekonominya didasarkan pada perdagangan terstandar, khususnya ekspor. Hal ini menunjukkan bahwa ekspor adalah perdagangan internasional yang merupakan mesin pertumbuhan di negara berkembang, kegiatan ekspor di negara berkembang menaikkan nilai tukar sehingga meningkatkan kekayaan atau pendapatan negara dan secara tidak langsung juga meningkat. pendapatan per kapita (ekspor memungkinkan pertumbuhan asumsi). (Sukawati; 1991)

Dalam negara dengan daya saing perdagangan bebas adalah pemenang, yang berarti bahwa negara tersebut juga mendapatkan keuntungan terbesar dari perdagangan bebas, sementara negara dengan kompetisi yang kurang atau tidak ada kesulitan untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan bebas. perdagangan dan umumnya pasar ke negara lain. Ekspor dapat diartikan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan produksi barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri untuk konsumsi luar negeri. Lebih tepatnya, ekspor adalah surplus domestik, lanjutnya dijual ke luar negeri.

PEMBAHASAN

Perkembangan komoditas tekstil dan produk tekstil dapat dilihat melalui fluktuasi nilai ekspor pada tahun 2010-2014. Di antaranya, pertumbuhan ekspor tertinggi sebesar 17% terjadi ditahun 2011, menurun sebanyak -5% ditahun 2012, meningkat sebanyak 3% pada tahun 2013, kemudian terjadinya  penurunan terendah sebanyak 1% pada tahun 2014. Dari tahun 2010 hingga 2014 terlihat bahwa pertumbuhan komoditas elektronik mengalami peningkatan nilai ekspor yang signifikan. Barang elektronik tumbuh 13% pada 2011, 16% pada 2012, turun tajam menjadi 0% pada 2013, dan tumbuh lagi 4% pada 2014. Pertumbuhan komoditas karet dan produk karet dapat berfluktuasi pada nilai ekspor dari tahun 2010-2014. Tumbuh sebesar 46% pada tahun 2011, turun sebesar -23% pada tahun 2012, kemudian naik menjadi -8%, dan turun lagi sebesar 18% pada tahun 2014.

Pertumbuhan komoditas kelapa sawit dapat dilihat dari fluktuasi nilai ekspor dari tahun 2010-2014. Di antaranya, minyak sawit meningkat 28% pada 2011, turun 2% pada 2012, turun hingga -10% pada 2013, dan kembali meningkat 10% pada 2014. Pertumbuhan komoditas hasil hutan dapat dilihat dari fluktuasi nilai ekspor dari tahun 2010-2014. Laju pertumbuhan hasil hutan sebesar 6% pada tahun 2011, turun menjadi -2% ditahun 2012, mengalami kenaikan sebanyak 3% ditahun 2013, dan terjadi peningkatan sebanyak 3% ditahun 2014. Pertumbuhan produk alas kaki dapat dilihat dari pertumbuhan nilai ekspor dari tahun 2010 hingga 2014. Alas kaki meningkat sebesar 32% ditahun 2011, menurun sebanyak 7% di tahun 2012, meningkat sebanyak 10% ditahun 2013, dan menurun sebanyak 6% pada tahun 2014.

Pertumbuhan komoditas otomotif terlihat antara tahun 2010 dan 2012 mengalami perubahan tingkat ekspor. Persentase pertumbuhan otomotif tahun 2011 sekitar 15%; kemudian mengalami kenaikan sebesar 24%, di tahun 2012; mengalami penurunan sebesar -4% pada 2013; dan peningkatan menjadi 6% pada tahun 2014, secara rata-rata. Dari tahun 2010 hingga 2012 dapat dilihat bahwa komposisi nilai ekspor udang mengalami fluktuasi. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan tumbuhan udang sebesar 25%, yang pada tahun 2012 mengalami peningkatan tumbuhan udang sebesar 100%, di tahun 2013 tercatat kenaikan pertumbuhan udang sebanyak 1%, dan di tahun 2014 terjadi peningkatan udang tumbuhan sebesar 7%. Dari tahun 2010 hingga 2013 terlihat bahwa tingkat prevalensi komoditas kakao berfluktuasi secara signifikan pada hasil ekspor. perkembangan biji coklat di tahun 2011 sekitar 18%, meningkat menjadi lebih dari 22% di tahun 2012, serta mengalami peningkatan di tahun 2013. sebanyak 9%, kemudian penurunan pertumbuhan di tahun 2014 hampir mencapai 8%. Dari tahun 2010 hingga 2014 dapat dilihat bagaimana harga kopi sangat berfluktuasi pada indeks ekspor. Perkembangan coffee pada Tahun 2011 mencapai 27%, hal ini menurun sebanyak 21% pada Tahun 2012, terjadi penurunan kembali pertumbuhan pada Tahun 2013, menjadi -6%, serta terus menerus mengalami penurunan sebanyak -11% pada Tahun 2014.

ANALISIS PARTISIPASI

Besaran partisipasi di bawah ini diambil dari 10 komoditi yang unggulannya di Indonesia pada tahun 2010 sampai tahun 2014. Pada data diatas dapat kita simpulkan hasil persentase serta tarif sumbangan untuk masing-masing komoditi di tahun 2010 sampai tahun 2014. naik 28%, produk karet peringkat kedua dengan rata-rata 21%, hasil hutan peringkat ketiga mencapai total ekspor 15% USD 45.742.559, kemudia untuk tekstil dan produk tekstil peringkat keempat mencapai rata-rata 15% dengan total ekspor USD 44.126.897, menduduki peringkat ke lima untuk di otomotif dengan rata-rata 9%, total ekspor pada $26.615.151, keenam pada alas sepatu dan ketujuh pada total ekspor $17.297.227. barang kakao dengan rata-rata 2% dari total ekspor $6.438.385, kedelapan barang kopi dengan rata-rata 2% dari total ekspor $5.314.154, kesembilan barang elektronik dengan rata-rata total ekspor nya mencapai  $3.449.909, serta pencapaian yang ke sepuluh sebesar $3.449.909  ekspor 1%, kemudian untk total ekspornya mencapai US$ 1.813.201.

Tabel 1. Pangsa ekspor 10 barang teratas di Indonesia

Komoditi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun