Mohon tunggu...
Kezia Quintania Sutedja
Kezia Quintania Sutedja Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswi SMK Negeri 7 Semarang

Siswi SMK Negeri 7 Semarang Jurusan Konstruksi Irigasi dan Jembatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta dan Rahasia - Cerpen oleh Kezia

31 Oktober 2024   21:04 Diperbarui: 3 November 2024   09:52 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Susana kelas yang selalu ramai itu kembali, remaja laki laki itu tidak lain adalah Chris sedang melamun melihat keluar jendela. Sepertinya dia sedang memikirkan apakah buku itu sudah sampai pada Hana. Sudah 3 hari sejak dia memberikan buku itu pada Karina. Chris tiba -- tiba terpikirkan sesuatu, pada saat itu Chris belum berkenalan dengan sahabat Hana. Chris memutuskan untuk mengunjungi ruang siaran, karena dia hanya mengetahui tempat itu untuk bertemu dengan Karina.

Waktu yang dinantikan pun tiba, saat bel berbunyi Chris langsung berlari untuk menemui Karina. Sesuai dugaan Chris, gadis cantik dengan seragamnya itu sedang berada di depan ruang siaran. "Haii" Sapa Chris. Sontak Karina terkejut dan hatinya mulai berdebar lagi, dia bingung. "Apa yang dia lakukan di sini? Apakah dia akan betanya tentang Hana lagi?". Namun apa yang dipikirkan Karina diluar dugaannya. "Maaf jika aku mengejutkanmu, sebenarnya aku datang kesini untuk berkenalan denganmu." Mendengar itu wajah Karina langsung merah. "Te -- ten -- tentu, namaku Karina dan aku adalah ketua dari club penyiar di sekolah ini". Chris tersenyum sambil menatap Karina, setelah itu Chris langsung pergi begitu saja tanpa sepatah kata. Tentu saja karina kebingungan dengan sikap Chris itu.

Seminggu telah berlalu, namun Karina belum juga dapat memberikan buku itu pada Hana. "Bagaimana aku harus memberikan buku ini pada Hana?" Pikir Karina dalam benaknya. Saat itu tepat pada hari libur dan Karina berniat untuk mengunjungi rumah Hana hanya sekedar untuk memberikan buku itu. Namun sesuatu yang tidak teduga terjadi secara tiba -- tiba, sesaat setelah dia sampai di rumah Hana, Karina membunyikan bel rumah Hana itu dengan maksud agar Hana dapat keluar menemuinya. Namun 1 kali, 2 kali, dan 3 kali, dia sudah membunyikan bel itu namun tidak ada seorang pun yang keluar. "Ting.." Suara notifikasi dari ponsel Karina, tanpa pikir panjang dia langsung mengecek pesan yang dia terima. Ternyata itu adalah Hana "Jangan mengunjungiku hari ini, Aku sedang pergi bersama dengan keluargaku ke suatu tempat." Setelah membaca pesan itu, Karina memutuskan untuk pergi ke perpustakaan.

Sesampainya di perpustakaan dia langsung duduk dan mulai mengeluarkan buku buku untuk dia pelajari. "Karina?" Sapa sesorang kepada Karina. Sontak Karina menoleh dengan raut muka sedikit terkejut, seorang remaja laki -- laki dengan hoodie birunya berdiri tepat di sampingnya. "Chris! Apa yang sedang kamu lakukan disini?" Tanya Karina.

Kehadiran Chris di perpustakaan tentunya hal yang mengejutkan, mengetahui Chris bukanlah sesorang yang suka belajar. Chris hanya berkata "Aku bosan, ternyata benar kata orang -- orang kamu memang anak berprestasi.". Karina hanya menangguk dengan raut wajah sedikit tersenyum, namun keadaan hatinya saat itu masih kebingungan. Chris ingin memanfaatkan waktu itu sebaik mungkin, jadi tanpa berpikir panjang Chris langsung melontarkan banyak pertanyaan kepada Karina.

Percakapan mereka berlangsung cukup lama, namun Karina hampir muak tentang hal yang mereka bicarakan. Karina muak karena Chris hanya bertanya tentang Hana, rasa cemburu memenuhi hatinya. Walau begitu Karina tetap menjawab satu per satu pertanyaan yang Chris lontarkan dengan suaranya yang lembut itu.

Keadaan diluar mulai gelap, Karina memutuskan untuk membereskan semua bukunya dan kembali pulang. Tiba -- tiba Chris menawarkan dirinya untuk mengantar Karina pulang, mengingat waktu sudah mulai malam dan turun hujan. Awalnya Karina sedikit ragu, namun akhirnya dia menerima tawaran Chris. Dalam perjalanan, mereka berdua hanya diam dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Akhirnya mereka sampai, "Terima kasih untuk hari ini maaf jika aku terlalu banyak merepotkanmu dan maaf jika aku mengganggu waktu belajarmu tadi" kata Chris dengan lembut. Karina juga berterima kasih kepada Chris karena sudah mengantarkannya dengan selamat sampai ke rumahnya. Namun sesaat sebelum Chris pergi, Chris sempat menyampaikan sesuatu kepada Karina. Sungguh membuat hati Karina menjadi sedikit kecewa, karena hal yang disampaikan Chris yaitu bahwa Chris ingin setelah buku itu mendapat balasan dari Hana, Chris berharap Karina dapat memberi tahu Hana untuk meletakkan buku itu di kotak tepat didepan ruang siaran. Karina hanya mengangguk, setelah itu bergegas memasuki rumahnya karena hujan yang semakin deras.

Bagi Karina waktu yang mereka habiskan saat itu sangatlah berharga. Karina teringat buku itu, akhirnya dia memeberanikan membuka buka itu lagi dan dengan tekadnya yang kuat dia menuliskan jawaban dari setiap pertanyaan yang ada dalam buku itu. Meski buku itu ditujukan untuk Hana bukanlah Karina, tetapi Karina tetap menjawab semua pertanyaan itu dan berpura -- pura menajdi sahabatnya, Hana. Dia melakukan itu karena tidak dapat menahan kecemburuan yang sudah menyala -- nyala di hati kecilnya.

Waktu yang ditunggu tiba dan sesuai pesan yang sudah Chris berikan, Karina meletakkan buku itu di kotak tetap di depan ruang siaran. Setelah dia meletakkan buku itu, Karina bergegas memesuki ruang siaran seperti biasanya. Kali ini dia membawakan sebuah cerita dari seorang anonim yang menceritakan bahwa kehidupan cintanya sangat menyedihkan. Dan tanpa Karina sadari, cerita yang dikirimkan oleh anonim itu mirip seperti kisah yang Karina alami.

Waktu siaran sudah selesai, Karina siap -- siap untuk keluar dan menuju kembali ke kelasnya. Saat dia membuka pintu sudah ada seseorang yang berdiri di depan ruang siaran. Siapa lagi kalau bukan Chris yang siap untuk mengambil buku yang sudah lama dia nantikan. Chris tersenyum kepada Karina dan langsung pergi tanpa berbicara apapun.

Hati Chris sangat menggebu -- gebu saat menerima buku itu, dia mulai membuka lembaran demi lembaran, melihat balasan yang sudah tertuliskan di buku itu. Namun Chris merasa ada hal yang sedikit meragukan hatinya, tidak berselang lama rasa ragu itu sedikit menghilang dan perlahan rasa bahagianya memenuhi hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun