Mohon tunggu...
Kezia Natalia
Kezia Natalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Agroteknologi UKSW

Agroteknologi 20 (UKSW)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Si Petani Milenial Sayur Organik Merbabu (SOM)

13 Juli 2022   13:16 Diperbarui: 13 Juli 2022   13:25 3061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber: dokumentasi pribadi
sumber: dokumentasi pribadi

SOM kini telah menerapkan "Strategi Organik 3.0" guna menjaga ketahanan pangan. Strategi ini dilakukan dengan menggabungkan praktek pertanian modern dan tradisional dengan mengacu pada budaya setempat (kearifan lokal), terus melakukan pengembangan teknik budidaya sampai pemasaran agar didapat cara terbaik yang ramah lingkungan, menjamin mutu produk organik secara transparan dan berbasis kepercayaan sehingga tidak harus melalui pihak ketiga, membangun aliansi dengan banyak gerakan dan organisasi yang memiliki pendekatan saling melengkapi untuk pertanian dan pangan yang berkelanjutan, pemberdayaan yang holistik mulai dari pertanian sampai konsumen, serta menghitung dan menetapkan harga produk organik yang tepat (petani untung, konsumen tidak keberatan).

Pertanian organik dapat dilakukan di tanah/lahan yang benar-benar bersih dari paparan bahan kimia. Jika masih ada sisa residu pupuk dan pestisida, harus dilakukan proses konversi yaitu dibersihkan dulu dengan pupuk alami (pupuk organik dan hayati). Terdapat 4 prinsip Pertanian Organik. 

(1) Prinsip kesehatan, pertanian organik harus dapat melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia, dan bumi. 

(2) Prinsip ekologi, pertanian organik harus dengan sistem dan siklus ekologi kehidupan dengan bekerja, meniru, dan berusaha memeliharanya.

(3) Prinsip keadilan, pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan. Petani menjual produk organik dengan harga menguntungkan, sedangkan konsumen mendapatkan harga produk organik yang terjangkau

(4) Prinsip perlindungan, pertanian organik mengelola dengan hati-hati dan tanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan lingkungan, generasi masa kini, dan masa depan.

Terdapat banyak kelebihan dari tanaman organik, misalnya kandungan nitrat, nitrit dan residu pestisida lebih sedikit daripada tanaman konvensional. Tanaman organik juga mengandung vitamin C, senyawa fenolik, asam amino esensial, gula alami, dan betakaroten yang lebih tinggi dibanding tanaman konvensional. Tanaman organik mengandung lebih banyak zat besi, magnesium, fosfor kromium, yodium, moksadenum, selenium, kalsium, boron, mangan, tembaga, kalium, natrium, vanadium, dan seng dibanding tanaman konvensional. Tanaman organik juga memiliki rasa dan aroma yang lebih baik, daya simpan yang lebih lama, dan penyusutan bobot yang lebih sedikit dibanding hasil pertanian konvensional.

Beberapa hal perlu diperhatikan dalam bertani organik. Lokasi produksi harus terpisah dan tidak tercampur produk non organik. Lokasi Lahan yang digunakan datar sampai kemiringan 45 derajat. Dilakukan tindakan konservasi lahan misalnya untuk mencegah erosi digunakan plastik mulsa hitam perak. Ada pembatas yang jelas dengan lahan konvensional misalnya menggunakan rumput gajah sebagai barrier atau jalan sebagai buffer zone. Proses konversi lahan minimal 2 tahun untuk tanaman semusim atau 3 tahun untuk tanaman tahunan. 

Pengelolaan lahan dan air juga perlu perhatian. Dalam melakukan pengolahan lahan sebaiknya tidak terlalu sering melakukan pemupukan untuk menjaga kesuburan lahan dan kondisi tanah yang stabil. 

Penambahan pupuk hayati untuk meningkatkan jumlah mikroorganisme menguntungkan di lahan diutamakan menggunakan organisme lokal yang memang secara alami ditemukan di lahan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun