Purbasari: “Eh! Mungkin dia, tuh, gak seganteng pacar lo, tapi dia, tuh, hatinya jauh lebih baik daripada elo yang busuk tau, gak?! Inner beauty, man!”
Pada kutipan tersebut, selain adanya penggunaan bahasa sehari-hari dan campur kode, terdapat juga dialog yang tertuju kepada audiens sehingga timbul interaksi secara tidak langsung. Selain itu, penyampaian langsung yang dilakukan oleh para tokoh terasa sangat natural. Sebenarnya persoalan antara Purbararang dan Purbasari cukup serius dan intens, namun dalam pentas drama tersebut dibuat menjadi kasual melalui modifikasi bahasa dan cara penyampaian.
Hasil analisis singkat berdasarkan beberapa kutipan dari dialog dalam drama musikal Lutung Kasarung di atas menunjukkan adanya modifikasi secara linguistik. Pada dialog terdapat unsur bahasa sehari-hari dan campur kode ke bahasa asing, sementara pada lirik lagu estetika lebih diperhatikan dengan adanya rima. Modifikasi tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman sekaligus agar bisa menghibur audiens. Meski demikian, modifikasi tersebut tidak menggeser esensi cerita Lutung Kasarung karena hanya terdapat pada kebahasaannya saja, alur dan tokoh tetap ditunjukkan sesuai dengan cerita rakyat yang diketahui orang-orang.
Cerita Lutung Kasarung yang dijadikan drama musikal tersebut, mengandung berbagai nilai moral yang sangat relevan bagi kehidupan manusia, terutama dalam konteks kesetiaan, kejujuran, dan pengorbanan. Salah satu nilai utama yang terkandung dalam cerita ini adalah pentingnya ketulusan dan kesetiaan dalam hubungan antar individu, khususnya antara raja, anaknya, dan makhluk lainnya. Tokoh utama, Lutung Kasarung, adalah seorang pangeran yang disihir menjadi seekor lutung (kera) sebagai hukuman, tetapi melalui kesetiaannya yang luar biasa kepada seorang putri bernama Purbasari, ia mampu mengatasi berbagai rintangan dan akhirnya kembali ke wujud aslinya sebagai seorang pangeran. Lutung Kasarung dengan setia membantu Purbasari yang sedang teraniaya, memberikan bantuan yang tulus dan tanpa pamrih. Dari sisi Purbasari, cerita ini mengajarkan pentingnya keteguhan hati dan kemampuan untuk tetap berbuat baik meskipun berada dalam situasi yang sangat sulit, seperti saat ia disisihkan oleh kakaknya dan harus menghadapi banyak cobaan. Selain itu, cerita ini juga menekankan nilai keadilan, di mana yang benar pada akhirnya akan mendapatkan balasan yang setimpal. Kebaikan dan kesetiaan yang ditunjukkan oleh Lutung Kasarung pada akhirnya mendapat ganjaran, yaitu ia bisa kembali menjadi manusia dan menikahi Purbasari. Selain itu, cerita ini juga mencerminkan nilai kehormatan diri, di mana setiap individu harus menjaga kehormatan dan integritasnya meskipun terperangkap dalam situasi yang penuh tantangan. Secara keseluruhan, cerita Lutung Kasarung mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki hati yang baik, setia, jujur, dan penuh pengorbanan untuk kebaikan bersama, serta bahwa kebaikan yang dilakukan dengan tulus pada akhirnya akan mendapatkan penghargaan yang pantas.
Inovasi dalam melestarikan budaya berupa cerita rakyat juga dilakukan melalui projek podcast (siniar) Kisah Nusantara. Inovasi yang dilakukan oleh EKI Dance Company berupa transformasi cerita rakyat Lutung Kasarung menjadi pertunjukan drama musikal yang unik, sementara inovasi dari projek podcast Kisah Nusantara berupa melisankan cerita rakyat dalam bentuk audio. Keduanya menjadikan cerita rakyat sebagai objek untuk dilestarikan, selain itu keduanya juga memanfaatkan media online sebagai sarana penyebaran, yang mana drama musikal Lutung Kasarung oleh EKI Dance Company diunggah melalui akun Youtube Galeri Indonesia Kaya dan audio berisi berbagai cerita rakyat dalam projek Kisah Nusantara diunggah ke Spotify.
Mempertahankan dan melestarikan budaya dapat dilakukan dengan usaha apapun. Kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia justru membuka berbagai peluang agar masyarakat dapat berinovasi, juga kemajuan teknologi yang akan berguna apabila digunakan dengan baik. Cerita rakyat menjadi warisan budaya secara turun-temurun, kita harus menjaganya supaya tidak tertelan oleh perkembangan zaman. Pementasan drama, siniar audio, dan berbagai sarana lain yang dapat menyebarkan budaya seperti cerita rakyat. Mudah-mudahan, ke depannya semakin banyak anak muda yang sadar akan betapa berharganya budaya Indonesia dan membuat lebih banyak inovasi untuk melestarikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H