Mohon tunggu...
Kezia Laura
Kezia Laura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia

Maba yang hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Lutung Kasarung dengan Bahasa Gaul

29 November 2024   15:06 Diperbarui: 29 November 2024   15:06 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lutung Kasarung: “Oh? Kamu putri?”

Purbasari: “Iya!”

Lutung Kasarung: “Oh, pantes, keliatan keputriannya.”

Purbasari: “Makasih. Aku, tuh, anak keduanya raja.”

Lutung Kasarung: “Kamu berarti adek? Kok bisa jadi ratu?”

Purbasari: “Iya. Soalnya, papaku, tuh, milihnya aku. Karena, aku yang lebih cantik.”

Lutung Kasarung: “Oh… gitu, ya, sistemnya di kerajaan kamu.”

Kutipan di atas merupakan dialog yang dilakukan antara tokoh Lutung Kasarung dan Purbasari saat keduanya bertemu di hutan. Dari dialog di atas didapati penggunaan bahasa sehari-hari yang sederhana dan tidak baku, namun tetap sesuai dengan konteks cerita seperti apa yang hendak disampaikan, yang mana pada kutipan tersebut Purbasari seperti sedang ‘curhat’ dengan Lutung Kasarung tentang kehidupannya.

  1. Purbararang: “Wait a minute. Tungtung?... Tungtung? Heh! Purbasari! Lu punya panggilan sayang buat lutung itu? Hah? Oh? Eh! Hei, Purbasari, hei, hei.”

Purbasari: “Apa, sih?”

Purbararang: “Jangan bilang lutung itu pacar lo. Iya? Iya?! Woi, rakyat. Masa mau punya raja monyet? Ih… mau?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun