Mohon tunggu...
keyza naura hafish
keyza naura hafish Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Pelajar

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bhinneka Tunggal Ika: Pilar Harmoni dalam Keberagaman Bangsa Indonesia

11 Desember 2024   09:00 Diperbarui: 11 Desember 2024   13:17 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dialog dan kerja sama antarumat beragama perlu terus ditingkatkan untuk menciptakan hubungan yang harmonis.

Relevansi dalam Era Modern

Di era modern, globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mempengaruhi dinamika keberagaman. Menurut teori komunikasi digital (Castells, 2000), teknologi dapat menjadi alat untuk menyatukan atau memecah belah masyarakat, tergantung pada cara penggunaannya. Dalam konteks ini, nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dapat menjadi panduan etis untuk menciptakan harmoni di tengah kemajuan teknologi dan kompleksitas sosial.

Kesimpulan

Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan, melainkan sebuah filosofi yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Di tengah keberagaman budaya, agama, bahasa, dan suku bangsa, semboyan ini menjadi landasan kuat untuk menjaga persatuan dan keharmonisan. Sejarah panjang Indonesia telah membuktikan bahwa keberagaman tidak menghalangi bangsa ini untuk bersatu, melainkan menjadi kekuatan yang memperkaya identitas nasional.

Sebagai simbol persatuan, Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menciptakan harmoni sosial. Prinsip ini mendorong kita untuk menghormati perbedaan, menjunjung toleransi, dan mengutamakan dialog dalam menyelesaikan perbedaan. Dalam kehidupan sehari-hari, implementasi nilai-nilai ini terlihat melalui penghargaan terhadap budaya daerah, kerja sama antarumat beragama, dan usaha untuk menghindari polarisasi sosial yang dapat memecah belah masyarakat.

Namun, tantangan dalam mengamalkan semboyan ini tetap ada, terutama di era modern yang dipenuhi isu intoleransi, penyebaran hoaks, dan perpecahan sosial akibat perbedaan pandangan politik maupun agama. Meski demikian, semangat Bhinneka Tunggal Ika harus terus dipertahankan melalui pendidikan yang menanamkan nilai-nilai keberagaman, penguatan dialog antarbudaya dan antaragama, serta partisipasi aktif dalam membangun masyarakat yang inklusif dan adil.

Dengan memahami dan menghidupkan makna mendalam dari Bhinneka Tunggal Ika, setiap warga negara dapat berkontribusi dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. Keberagaman yang dimiliki Indonesia bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, melainkan sebuah warisan yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. Semangat persatuan dalam keberagaman ini adalah fondasi utama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih damai, harmonis, dan sejahtera di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun