Mohon tunggu...
Keysha Kirana
Keysha Kirana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Teruslah kuat dan terus berjalan, meskipun hidup penuh dengan tantangan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerajaan Kutai

25 Oktober 2024   21:59 Diperbarui: 25 Oktober 2024   22:00 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Bentuk kehidupan budaya kerajaan kutaiberikutnya adalah adanya penyelenggaraan upacara vratyastoma. Upacara tersebut dilaksanakan pada masa pemerintahan raja mulawarman. Adapun pemimpin upacara tersebut adalah seorang brahmana yang berasal dari kutai, hal ini menandakan bahwa masyarakat di wilayah tersebut sadar akan pentingnya ilmu pengetahuan.

Masa Kejayaan Kerajaan Kutai
         Kerajaan Kutai menikmati masa-masa kejayaannya di bawah pimpinan Raja Mulawarman yang berhasil menyejahterakan rakyatnya dalam berbagai aspek. Raja Mulawarman bahkan melakukan upacara pengorbanan emas dengan membagikan emas kepada rakyatnya dan sebagai persembahan bagi para dewa.

Berikut ini keberhasilan Raja Mulawarman di berbagai aspek.

1. Aspek ekonomi
    Masyarakat dimudahkan untuk bercocok tanam karena letak wilayah mereka dekat Sungai Mahakam. Kegiatan ini juga dijadikan sebagai mata pencaharian utama mereka selain beternak dan berdagang. Sistem penarikan hadiah yang diterapkan oleh Kerajaan Kutai kepada raja pedagang luar yang bertransaksi di wilayah kerajaan mampu menarik pemasukan dari sumber lain dan dapat memperkaya wilayah kerajaan.

2. Aspek sosial
     Di Kerajaan Kutai, masyarakat mampu menguasai bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Hal ini menandakan bahwa mereka termasuk golongan terdidik yang dinamakan Golongan Brahmana dan Ksatria.

3. Aspek politik
    Selama masa pemerintahan Raja Mulawarman, stabilitas politik kerajaan terjaga dengan baik dan menjadi kekuatan terbesar yang berpengaruh signifikan terhadap aspek lainnya.

4. Aspek agama
     Kekentalan keyakinan luhur di Kerajaan Kutai dibuktikan dengan adanya prasasti Yupa yang berbentuk seperti tugu batu. Asal usul prasasti ini adalah dari nenek moyang di zaman Megalitikum. Keberhasilan Raja Mulawarman untuk menyatukan kehidupan penganut agama Hindu siwa dan golongan brahmana, serta mampu menciptakan kebebasan memilih agama Hindu dengan bermacam-macam alirannya.

Runtuhnya Kerajaan Kutai
     Dikutip dari jurnal Ri'ayah, awal terjadinya pergeseran politik di Jawa pada abad ke-4 Masehi menyebabkan keruntuhan Kerajaan Kutai. Para perantau yang berasal dari Jawa mengarungi lautan dan tiba di daerah ini. Pecahlah pertempuran antara Kerajaan Kutai Martapura dan Kerajaan Kutai Kertanegara. Pertempuran ini berakhir dengan ditaklukkannya Kerajaan Kutai Martapura oleh Kerajaan Kutai Kertanegara yang saat itu diperintah oleh Raja Pangeran Sinom Panji Mendapa. Keruntuhan Kerajaan Kutai membuat seluruh wilayah kekuasaannya jatuh ke tangan penguasa Kerajaan Kutai Kertanegara. Hal ini juga menimbulkan perubahan nama kerajaan menjadi Kutai Kertanegara ing Martadipura.

       Meskipun berjarak ribuan tahun, pengaruh kerajaan kutai masih terasa hingga kini. Warisan budaya berupa prasasti yupa dan tradisi adat masih menjadi bagian penting dari identitas kalimantan timur. Nilai-nilai kepemimpinannya yang bijaksana dan toleransi yang ditu njukkan oleh raja mulawarman menjadi inspirasi bagi generasi sekarang. Tantangan modern seperti pelestarian budaya dan pengelolaan sumber daya alam juga mengingatkan kita pada permasalahan yang dihadapi oleh nenek moyang kita. Dengan mempelajari sejarah kerajaan kutai, kita dapat  lebih memahami akar budaya bangsa, menghargai keberagaman, dan mengambil pelajaran berharga untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Sumber referensi:

kumparan.com https://search.app/rDnWYVDJNKXG3ucX9

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun