Mohon tunggu...
Keynesgara wenefri tanan
Keynesgara wenefri tanan Mohon Tunggu... Buruh - Pelajar

Manusia yang belum selesai dan akan menjadi abadi setelah beristirahat dengan nyenyak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bersifat Konsisten, Apakah Perlu?

2 November 2019   03:17 Diperbarui: 24 Juni 2021   17:00 1608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui pentingnya sikap konsisten (unsplash/aaron burden)

Nah keterombang-ambingan (inkonsisten atau kontigensi) inilah yang juga penting untuk manusia. Dimana ketika manusia masuk dalam situasi keterombang-ambingan dan dapat keluar dari situasi tersebut dan bertanggung jawab atas pilihan yang ia pilih dalam keterombang-ambingan maka, ia dapat menjadi dirinya yang otentik.

Sartre telah melewati itu yang dimana pada masa kecil dan masa kematangannya ditandai oleh kisah cinta yang rumit dengan banyak wanita dan perubahan-perubahan pandangan politis dan filosofis. Itulah proses yang dilalui Sartre hingga menjadi salah satu tokoh besar eksistensialisme, yang dimana sari pati dari eksistensialisme.

Jadi, berbicara tentang  konsisten dan inkonsisten merupakan kata yang kontradiksi namun perlu untuk diterapkan dalam kehidupan kita. Terlepas dari penilaian baik dan buruk dari kata tersebut.

Hal yang paradox merupakan suatu kewajaran yang terjadi  pada manusia dengan maksud menjadikan manusia otentik dan yaaa seperti penjelasan awal tadi yaitu mencapai kesuksesan.

Baca juga : Konsisten Membangun Personal Branding di Sosial Media

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun