Alan menukik ke bawah. Sebuah perkebunan mangga menjadi tempatnya mendarat. Ia menuruni jalan setapak sebelum sampai di ujung jalan menuju rumahnya.
Setelah menyelinap jalan tembus, ia sampai di samping rumahnya. Sepi. Kemana Ayah dan Ibu? Alan duduk menyadar di kursi rotan beranda, pikiranya sedang merancang sesuatu...
***
"Sudah dicek ke gudang, Pah?"
"Sudah. Sepedanya di sana. Sama persis dengan sepeda yang ditemukan di kampung sebelah"
"Banyak keanehan. Kok, sudah tertidur di kamarnya. Bagaimana Alan masuk rumah, bukankah semua pintu terkunci?"
"Kita tanya nanti. Kalau Alan sudah bangun"
"Yang penting, dia baik-baik saja. Aku sudah panik tadi siang, mendengar sepeda jatuh dari langit"
Dua orang itu masih terlibat pembicaraan, setelah menutup pintu kamar Alan.
****
Nb. Untuk melihat