Mohon tunggu...
Kevin Tan
Kevin Tan Mohon Tunggu... Educator of young generation -

Penyuka rasa asin di lidah namun penggemar manis nya kata - kata yang masuk ke dalam lubuk hati melalui mata yang menerawang ke arah tulisan yang penuh makna nan indah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

The Story Of Seasons

28 November 2015   20:47 Diperbarui: 28 November 2015   21:00 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Engkau ada bersamaku di setiap musim hidupku..."][/caption]

 

Melihat gambar ini, ada sebuah kesedihan timbul di dalam hatiku. Dulu, senang dan nyaman rasa nya berada di musim semi, saat melihat indahnya dedaunan yang tumbuh dan bunga - bunga yang bermekaran, udara yang sejuk dan hangat nya matahari yang melekat di kulit. Saat ini entah kenapa seakan memasuki akhir musim gugur, melihat dedaunan yang berguguran dan membayangkan dingin nya musim salju membuat hatiku bersedih. Di musim ini tidak banyak yang bisa dilakukan selain menanti datangnya musim berikut yang lebih produktif. 

Dulu saat berada di dunia perkuliahan semua terasa indah bagiku, seakan musim semi.. banyak hal baru yang bisa kupelajari dan teman - teman baru yang kudapatkan. Namun ketika lonceng wisuda berbunyi yang menandakan selesainya dunia perkuliahan ku, aku memasuki sebuah dunia baru (musim baru) di dalam hidupku yang kusebut sebagai dunia bekerja. tahun pertama bekerja adalah tahun yang nyaman, namun memasuki tahun kedua ada sebuah kejanggalan...

Tidak pernah ku sangka memasuki dunia kerja akan sangat berbeda dibandingkan dunia kuliah dulu. Ada banyak tanggung jawab yang harus di kerjakan dan tidak semudah saat di dunia kuliah. 

Target utama dalam menyelesaikan sebuah mata kuliah adalah lulus dan mendapatkan nilai A 

Sedangkan target utama dalam bekerja adalah..... ? 

Dapat nilai A di tempat kerja? 

Dapat gaji yang tinggi? 

Dapat kepopuleran?

Dapat jodoh? 

 

Apa yang sedang kucari sebenarnya? apa yang menjadi target utamaku ? Mengapa aku bekerja? 

Ada beribu petuah yang muncul dibenakku, dan ada ribuan pertanyaan falsafah yang hadir membanjiri pikiran. Semakin aku membenamkan pikiran ku, semakin tidak kutemukan jawabannya. 

Di tengah kegundahanku, suatu ketika aku membaca sebuah kalimat yang berbunyi demikian : Jalanku bukanlah jalanmu dan rancanganKu bukanlah rancanganmu, seperti tingginya langit dari bumi begitupun rancanganKu atas kehidupanmu. yaitu sebuah rancangan damai sejahtera yang mendatangkan hari depan yang penuh pengharapan

mendadak hatiku tenang. Mungkin saat ini aku tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi aku cuma percaya satu hal... masa depanku aman di tangan sang pencipta :) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun