Mohon tunggu...
Kevin Siki
Kevin Siki Mohon Tunggu... Editor - 😜😜😜

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Beda tapi Satu

28 Januari 2024   20:16 Diperbarui: 1 Februari 2024   08:11 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tenang, teman. Kita bisa berbagi waktu. Tidak perlu menggebrak-gebrak seperti ini." Saya pun membalas.

"Aku tidak suka jika orang main-main dengan alat musik kami!"

"ya ko santai saja bicaranya."

Aku tidak mau mendengar itu! Kamu seharusnya tidak main-main di sini!"

"ko mau dapat pukul kah?."Ujar saya karena sudah emosi

*Saya pun mengejar dan ingin memukul dia*

*Saat sa sudah tidak marah sa pun datang ke kelas*

Saya: "Nathan, mari bicarakan masalah ini dengan tenang. Kita tim yang solid, dan kritik itu untuk kebaikan kita bersama."

Nathan: "Mungkin aku agak berlebihan tadi. Maaf ya, teman."

S: "Tidak masalah. Kita harus bisa saling mendengarkan dan memahami. Mari fokus pada latihan kita dan bangun kerjasama yang lebih baik."

Kami terus berlatih dengan tekun, namun saat geladi kotor tiba, semangatku meredup. Saya memutuskan untuk tidak ikut latihan P5 dengan memberi tahu guru bahwa saya sedang sakit dan tidak enak badan. Setelah tiba di kelas, saya terbuai oleh permainan game, tanpa sadar bahwa wali kelas mencari saya. Sungguh sial, saya ketahuan, dan akibatnya, hp saya disita selama 3 hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun