Mohon tunggu...
Kevin Nicholas Santoso
Kevin Nicholas Santoso Mohon Tunggu... Editor - Murid

Murid

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Harmoni dalam Keberagaman

19 November 2024   20:02 Diperbarui: 19 November 2024   20:42 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hari kedua dimulai dengan mengikuti kegiatan sekolah bersama para santri. Ini adalah pengalaman baru yang sangat berkesan. Duduk di kelas yang sama, berbagi pelajaran, dan berinteraksi dengan santri membuat saya merasa diterima dengan hangat. 

Mereka tidak hanya ramah, tetapi juga antusias berbagi cerita tentang kehidupan mereka di pesantren. Perasaan senang dan nyaman semakin tumbuh seiring berjalannya waktu. 

Kemudian, siang harinya, kami mengikuti seminar tentang perbedaan agama di Indonesia. Seminar ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana berbagai keyakinan di Indonesia dapat hidup berdampingan. Narasumber seminar menekankan bahwa toleransi lahir dari pemahaman dan penghormatan terhadap perbedaan, bukan sekadar menerima keberadaan pihak lain. Hari itu ditutup dengan kegiatan bernyanyi bersama, menciptakan momen kebersamaan yang penuh tawa dan harmoni.

Hari Ketiga: Wisata Alam dan Refleksi Diri

Hari terakhir ekskursi menjadi waktu untuk melepas penat sekaligus merayakan kebersamaan. Kami diajak berenang di tempat mandi alami yang segar dan indah. Kegiatan ini menjadi pelepas lelah setelah dua hari penuh belajar dan beradaptasi. 

Meski sederhana, pengalaman ini memberikan kebahagiaan yang mendalam. Saat perjalanan pulang, saya merenungkan banyak hal yang telah dipelajari selama tiga hari ini. Pemahaman tentang perbedaan agama, persahabatan baru, dan pengalaman hidup di pesantren memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana keberagaman bisa menjadi jembatan untuk mempererat persaudaraan.

Mengambil Hikmah dari Ekskursi 2024

Pengalaman ekskursi ini memberikan pelajaran mendalam tentang arti toleransi dan keberagaman, yang sering kali hanya dipahami secara teori tanpa disertai praktik nyata. Di Pondok Pesantren Bismillah, saya belajar bahwa toleransi bukan hanya tentang menerima keberadaan pihak lain, tetapi juga tentang menghormati dan menghargai mereka dengan sepenuh hati. 

Interaksi langsung dengan para santri yang penuh keramahan, mengikuti kegiatan sekolah bersama, serta mendalami materi dalam seminar tentang perbedaan agama membuka mata saya bahwa keberagaman adalah kekayaan yang harus dirawat, bukan dipertentangkan. S

eperti yang pernah diungkapkan Gus Dur, "Tidak penting apa agamamu atau sukumu. Selama kamu bisa berbuat baik untuk semua orang, orang tidak akan pernah bertanya apa agamamu." Kutipan ini terasa semakin relevan setelah melihat bagaimana kehidupan di pesantren menjadi bukti nyata bahwa perbedaan bisa menjadi jembatan, bukan jurang pemisah.

Selain itu, pengalaman bernyanyi bersama di malam hari dan berenang di tempat mandi alami pada hari terakhir memberikan makna bahwa kebersamaan dapat terjalin dengan indah meski berasal dari latar belakang yang berbeda. 

Ketika perbedaan tidak lagi menjadi penghalang, kebahagiaan dan harmoni dapat dirasakan oleh semua pihak. Ekskursi ini mengajarkan bahwa toleransi bukanlah sikap pasif, tetapi sebuah usaha aktif untuk mendekatkan diri kepada orang lain, mendengar cerita mereka, dan saling memahami dengan tulus.

Saat perjalanan pulang, saya menyadari bahwa pengalaman tiga hari ini bukan hanya memperkaya wawasan saya, tetapi juga membentuk cara pandang baru tentang pentingnya kehidupan yang saling menghargai. Ekskursi ini menjadi pengingat bahwa di tengah dunia yang terus berkembang, nilai-nilai toleransi harus tetap dijaga sebagai dasar untuk menciptakan masyarakat yang damai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun