Agnes terdiam. Menarik nafas kemudian bercerita.
'Dulu aku sempet keterima di fakultas kedokteran, tapi mamah papah aku nyaranin aku kuliah ambil akuntansi. Padahal sebenernya aku nggak suka-suka banget akuntansi'.
Analisis kilat bahwa ia melewatkan peluang dan ada beban di masa lalu ternyata benar. Turns out ternyata aku juga menemukan kalau previous relationshipnya berakhir karena mantannya menyelingkuhinya.
Waktu menunjukkan pukul 23.00, Agnes pun sudah dijemput oleh pamannya, meski awalnya aku menawarkan diri mengantarnya pulang (dan diawali dengan menawarkan diri menjemput ke rumahnya).
Kita berjalan perlahan menuju lift dan saling bertanya. 'Abis ini mau ngapain?' Setelah dipikir-pikir lagi sekarang sepertinya pertanyaan itu biasa banget. Jawaban umumnya ya pulang tidur lah. Agnes jawab mau solat dulu paling. Akhirnya kita sampai ke pintu lobby, sesuai nasihat dari council of advisor, bukakan pintu, dan akhirnya Agnes-pun pamit.
Tiga puluh menit kemudian sesaat aku sampai rumah aku Whatasapp Agnes dan bertanya, sudah sampai rumah atau belum, beberapa menit kemudian notifikasi Whatsapp berbunyi, dari Agnes.
'Aku udah sampe :)'
to be continued
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H