Mohon tunggu...
Kevin Julianto
Kevin Julianto Mohon Tunggu... Administrasi - Writer. Banker. Announcer.

A Passion Worker.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Prabowo, Andai Kasus 98 Terungkap yang Sebenarnya

7 Juni 2014   03:46 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:55 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilpres adalah pesta.

Pesta kita, pesta demokrasi.

Selayaknya pesta, yang dikedepankan adalah gelak tawa dan ceria.

Ya, Ini soal bangsa, soal rakyat yang lebih dari 240 juta jiwa.

Bukan dagelan yang isinya pura-pura, meski boleh lah kita bercanda.

Hanya,

Elok kah dalam pesta ini, untuk memoles jagoannya

Kau tebar fitnah dan emosi kebencian di dalamnya?

Kau gunakan jurus, "Bencilah dia!"

Kelebihan dan prestasi jagoanmu tak kau ungkap, apa jangan-jangan sebenarnya tak punya?

***

Isu lama dan basi kau poles sedemikian hingga,

Dulu kau gandeng ia, kau puja ia,

Kau jadikan ia pasangan yang nampak padu bersama

Kau berteriak lantang, sungguh bersih sosoknya!

Kau jelaskan dengan lugas tentangnya,

'Tak mungkin kami menggandeng dia kalau dia terlibat aksi pelanggaran HAM! Tidak!'

Kini, kau jadikan isu itu sebagai bumbu politik musiman.

Padahal,

Sosok aktor dibalik 98 justru kini tunggang langgang

Dia yang plesir ke Malang, katanya untuk Upacara

Padahal dia Panglima

Saat negara genting dia malah tak ada

Saat Prabowo menghadapi semua, sekedar minta tolong dibantu pesawat Hercules saja

Sang Panglima menolak dan berkata tidak

Hingga ruskalah kondisi ibu kota

***

Lupakah kau,

Siapa yang turut  mengangkatmu menjadi seperti kini adanya?

Berkacalah!

Sudah benar-benar siapkah dirimu kini untuk maju, maju di hadapan dunia?

Dengan bahasa yang kau gunakan,

Dengan sikap yang kau tunjukkan,

Akan hormatkah negara lain pada bangsa kita?

Ya, kamu bertarung dengan orang yang membuatmu kini berada

***

[caption id="attachment_327743" align="aligncenter" width="420" caption="http://sumsel.tribunnews.com/"][/caption]

***

Sungguh ksatria,

Dia Prabowo yang berkata

'Apapun hasil yang rakyat putuskan, kami menerima'

Bukan yang belum juga belum sudah sedikit gemetar berkata, 'pilih nomor dua!'

Prabowo,

Kau yang tak rela asing menginjak-injak bangsa kita

Kau yang tak rela warga negara dijadikan bulan-bulanan negri tetangga

Kau yang ingin mengembalikan kedaulatan bangsa

Kau yang ingin bersama-sama mengangkat harkat martabat bangsa

Kau yang ingin menjadikan INDONESIA MACAN ASIA!

Kau yang fasih berbahasa, 5 bahasa dunia

Kau yang bersikap ksatria, meski pernah dikhianati dan karir gemilangmu dihancurkan

Kau yang tak pernah kapok, meski kerap dijatuhkan dengan tudingan-tudingan pembolakbalikan fakta,

Kau bangkit lagi maju lagi, bergerak!

Kau yang hormat saat Bendera Indonesia dikibarkan, meski tak ada satupun orang yang melihatnya

Prabowo,

Sungguh tangguh mental ksatrianya

Terpaan segala lapis sudah ia lewati, tuntaskan

Lawan pun kau hormati, sungguh ksatria!

Prabowo,

Dukungan tak henti mengalir untuknya, untuk aksi nyata

Prabowo,

Tuhan tahu, Tuhan tahu Engkau wahai Ksatria!

Berapa banyak pengorbanan harta raga bahkan jiwa,

Prabowo,

Bangun bersama kami, warga negara Indonesia

Untuk menjadikan Indonesia negara bermartabat dan berdaulat

Macan Asia.

20.18

06 Juni 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun