Mohon tunggu...
Kevin ChristiantoHantoro
Kevin ChristiantoHantoro Mohon Tunggu... Dokter - Hello

Only a HighSchool Student

Selanjutnya

Tutup

Nature

Rahasia di Balik Umur pada Tumbuhan

6 Oktober 2019   15:48 Diperbarui: 6 Oktober 2019   16:15 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hai! Kembali lagi di saya pada artikel saya yang kedua ini. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai lingkaran tahun yang dapat kita jumpai pada tanaman dikotil yang menunjukan usia tanaman tersebut. Nah, sebelum kita membahas mengenai topik ini lebih dalam, ada baiknya kita mempelajari terlebih dahulu apa tanaman dikotil itu.

Tumbuhan dapat kita kelompokkan menjadi dua bagian. Yang pertama adalah kelompok monokotil yang berbiji satu dan dikotil yang berbiji dua. Setiap tanaman mempunyai keunikannya tersendiri. Begitu pula dengan tumbuhan monokotil dan dikotil. Keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok yang bisa kita amati pada akar, batang, daun, dan juga pada bunga. Selain keduanya mempunyai jumlah biji yang berbeda, kita pun dapatt membedakkan kedua jenis tanaman tersebut berdasarkan ada atau tidaknya kambium.

Kambium merupakan jaringan meristem tanaman yang mempunyai sifat yang aktif membelah dan merupakan bagian yang berperan dalam pertumbuhan sekunder tanaman. Tanaman monokotil sendiri merupakan tanaman yang tidak memiliki kambium, maka dari itu, bisa kita sebut dengan kolateral tertutup. Sedangkan dikotil memiliki kambium pada batangnya, dan bisa disebut sebagai kolateral terbuka. Namun tidak hanya dikotil, tanaman Gymnospermae juga memiliki kambium.

Kambium dapat kita dibedakan menjadi dua, yaitu kambium primer maupun kambium sekunder. Kambium primer adalah jenis kambium yang berada di antara floem dan xylem tumbuhan dikotil maupun tumbuhan Gymnospermae. Sedangkan kambium sekunder atau yang biasa disebut sebagai kambium gabus merupakan jenis kambium yang dapat kita jumpai di permukaan batang dan akar yang pecah akibat adanya proses pertumbuhan sekunder.

Fungsi dari kambium gabus sendiri adalah membentuk sel gabus ke luar yang nantinya akan menjadi pengganti dari epidermis. Sementara itu kambium membentuk sel feloderm yang hidup ke dalam. Kambium dapat ditemukan pada akar dan batang tanaman di antara jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem.

Hal inilah yang menyebabkan tumbuhan monokotil mempunyai letak jaringan pengangkut yang tidak beraturan. Beda dengan monokotil, tumbuhan dikotil mempunyai kambium yang menjadi pembatas antara jaringan pengangkut yang membuat susunannya teratur.

Pada tanaman dikotil, susunan jaringan pengangkutnya dapat dibagi menjadi 2, yaitu amfivasal dan amfikribal. Perbedaannya terletak pada letak xilem dan floemnya. Amfivasal merupakan tipe berkas pengangkut yang dimana letak floemnya berada di sisi dalam kambium dan xilemnya berada di sisi luar kambium. Sedangkan amfikribal adalah tipe berkas pengangkut yang letak xilemnya berada di sisi dalam kambium dan letak floemnya berada pada sisi luar kambium.

Setelah memahami apa itu kambium, sekarang kita akan melanjutkan topik kita hari ini dengan membahas mengenai tanaman dikotil lebih lanjut lagi. Tanaman dikotil mengalami dua pertumbuhan yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer terjadi karena disebabkan oleh pembelahan jaringan meristem apikal yang terdapat pada ujung akar maupun ujung batang. Pertumbuhan primer inilah yang menyebabkan tanaman dapat tumbuh tinggi. Sedangkan pertumbuhan sekunder terjadi karena adanya pembelahan jaringan meristem lateral pada akar dan batang tumbuhan berkayu dan menyebabkan akar dan batang menjadi tebal.

Kambium biasanya membatasi bagian kulit kayu dari kolom kayu pada batang pohon. Kambium yang ke dalam akan membentuk xylem dan yang keluar akan membentuk floem. Kambium ini juga yang berfungsi dalam pembentukan lingkaran tahun pada tanaman. Sekumpulan kambium akan membentuk silinder dan biasanya susunan tersebut hanya mempunyai satu lapis. Setiap lapisannya mempunyai diameter yang lebih besar daripada lapisan yang dibentuk sebelumnya.

Namun, apakah benar kita bisa menghitung umur tanaman hanya berdasarkan dengan lingkaran tahun yang ada pada batang tanaman dikotil? Mungkin metode ini memang dapat digunakan pada jaman dahulu, namun saya rasa cara ini sudah tidak valid lagi.

Sebelumnya, mari kita bahas bagaimana lingkaran tahun dibentuk. Pembentukan lingkaran tahun dipengaruhi oleh pertumbuhan sekunder oleh kambium. Maka, seperti yang sudah kita bahas sebelumnya,pertumbuhan sekunder hanya dapat terjadi pada tumbuhan dikotil saja. Inilah yang menyebabkan lingkaran tahun hanya terdapat pada tumbuhan dikotil. Lingkaran tahun sendiri terbentuk karena adanya perbedaan ketersediaan air dan nutrisi pada musim yang berbeda.

Kita bisa mengambil Indonesia yang beriklim tropis dan hanya mempunnyai dua musim sebagai contoh. Pada musim hujan, xylem sekunder mempunyai persediaan air yang cukup dan inilah yang membuat xylem yang terbentuk besar. Sedangkan pada musim kemarau, xylem yang terbentuk kecil.

Perubahan musim merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan perubahan aktivitas tumbuhan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan musim ini. Salah satu penyebab utamanya adalah pemanasan global. Pemanasan global merupakan suatu fenomena perubahan iklim drastic yang diakibatkan oleh kenaikan suhu rata-rata pada atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Tanpa kita sadari, kita sendirilah yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Pemanasan global terjadi saat gas hasil efek rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) maupun polutan udara lainnya diserap oleh atmosfer dan dipantulkan kembali ke permukaan bumi.

Gas rumah kaca mengandung senyawa seperti CO, CFC, NO, SF6, PFCs, HFCs yang membuat energi panas yang berasal dari matahari sulit untuk memantul kembali. Dan inilah penyebab utama suhu rata-rata di bumi naik.

Selain hasil efek rumah kaca, perbuatan seperti penebangan hutan (deforestasi), penggunaan kendaraan bermotor yang berlebih, limbah industri, limbah pertanian, limbah peternakan maupun penggunaan listrik yang berlebih juga menjadi akibat terjadinya pemanasan global.

Keadaan tanah juga merupakan salah satu penyebabnya. Hal ini dikarenakan oleh keadaan tanah di tiap-tiap tempat berbeda. Tumbuhan yang berada di tanah yang subur tentu akan tumbuh dengan baik. Namun, tumbuhan yang berada di tanah yang tandus dan kering tidak bisa tumbuh dengan baik dan mendapatkan nutrisi yang diperlukan. Tanah yang berpasir juga bisa menyebabkan tumbuhan sulit menyerap air.

Perbedaan iklim juga menjadi salah satu faktor. Iklim dibedakan menjadi 4, yaitu tropis, subtropics, sedang, dan dingin. Di negara yang beriklim dua seperti Indonesia, akan berdampak baik bagi tumbuhan karena Indonesia hanya mempunyai musim hujan dan musim kemarau. Lingkaran tahun sendiri juga terbentuk saat kedua musim tersebut. Saat musim hujan, lingkaran tahun yang terbentuk cenderung tebal, sedangkan pada saat musim kemarau, lingkaran tahun yang terbentuk tipis.

Seperti manusia, tumbuhan juga mempunyai system metabolism. Kuantitas dan kualitas nutrisi dapat sangat mempengaruhi suatu tumbuhan. Setiap makhluk hidup tentu membutuhkan air, tidak terkecuali pada tumbuhan. Maka dari itu tumbuhan memerlukan air untuk melakukan fotosintesis. Dikarenakan tidak semua wilayah mempunyai tanah yang baik dan subur, kebutuhan air pada tumbuhan bisa tidak tecukupi. Kelembaban udara juga merupakan salah sau faktor yang membantu tumbuhan agar tidak kekeringan. Kelembaban yang rendah akan memacu timbulnya hama yang dapat merusak tumbuhan, maka dari itu tumbuhan memerlukan kelembaban yang tinggi.

Dengan semua faktor yang sudah saya tuliskan di atas, maka bisa saya simpulkan bahwa pertumbuhan suatu pohon sangatlah berpengaruh bagi pembentukan lingkaran tahun. Dikarenakan kondisi alam yang berbeda-beda, maka bisa disimpulkan kembali bahwa lingkaran tahun yang terbentuk tidak akan sesuai dengan kenyataannya. Maka dari itu lingkaran tahun bukanlah lagi cara yang akurat untuk digunakan apabila kita ingin mengetahui umur pohon.

Akhir kata saya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel saya. Maaf apabila adanya kesalahan kata. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka

Joseph, Novita. 2019. Bumi Makin Panas, Sebenarnya Apa Penyebab Pemanasan Global?

Aulia, Khanza. 2017. Tumbuhan Dikotil dan Monokotil, Ciri-ciri Berserta Contohnya.

Editors of Encyclopedia Britaannica. Growth Ring

Krokene, Paal. 2015. Vascular Cambium.

Petruzallo, Melissa. 2019. Growth Ring Plant Anatomy.

MacMillan, Amanda. 2016. Global Warming 101

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun