Mohon tunggu...
Kevin Bastian
Kevin Bastian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Strategi Customer Co-Creation dalam Menciptakan Produk Baru yang Lebih Inovatif

29 Mei 2022   21:30 Diperbarui: 29 Mei 2022   21:38 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama               : Kevin Bastian

NIM                : 115190140

Kelas               :EX

Mata Kuliah    : Manajemen Pengembangan Produk dan Inovasi

Costumer memiliki peran sangat penting dalam dunia bisnis. Jika disuatu bisnis tersebut memiliki banyak costumer maka bisnis tersebut dapat berjalan baik dan benar. 

Costumer co-creation salah satu strategi yang tepat dalam menciptakan suatu inovasi yang baru, dimana pelanggan dilibatkan dalam satu maupun lebih ditiap tahap dalam inovasi. 

Co-creation dalam konteks ini didefinisikan sebagai ''aktivitas pengembangan produk baru (NPD) kolaboratif di mana konsumen secara aktif berkontribusi dan memilih berbagai elemen dari penawaran produk baru '' (O'Hern and Rindfleisch 2009)

Costumer co-creation merupakan suatu tindakan kerjasama antara pelanggan dan penjual, yang saling bertukar pendapat untuk menciptakan suatu produk atau jasa yang baru dan terbaik. Kerjasama dengan pelanggan ini, bisa dilakukan pada berbagai tahap, misalnya dalam tahap pembuatan ide awal, strategi bisnis, hingga ketika merancang konsep lanjutan. 

Co-creation dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan, loyalitas pelanggan dan interaksi pelanggan dengan perusahaan yang memberikan konsekuensi positif jangka panjang di luar hasil co-creation yang diciptakan dalam waktu dekat. Co-creation menempatkan pelanggan sebagai pihak yang aktif berbagi untuk menciptakan nilai atau  produk.

teachertoolkit.co.uk
teachertoolkit.co.uk
Strategi tersebut merupakan dampak positif bagi penjual, karna dengan menggunakan strategi ini penjual mendapatkan suatu pengalaman yang baru dari pelanggan maupun saran dari pelanggan dan dampak positif yang didapatkan pelanggan adalah pelanggan pastinya mendapatkan produk dan jasa yang pelanggan ingin kan (setidaknya, mendekati). 

Adapun keuntungan yang didapat bagi perusahaan dalam menggunakan strategi ini, yaitu perusahaan mendapatkan pendapatan yang lebih dari penjulan. 

Selain itu, manfaat yang didapatkan perusahaan adalah menjadikan suatu perusahaan yang mementingkan kebutuhan pelanggannya, meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan, meningkatkan kesuksesan inovasi, mempercepat penyebaran produk dipasaran, mengurangi resiko kerugian, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Sehingga bisnis dapat berjalan dengan baik dan sehat.

Terdapat lima jenis customer co-creation yaitu:

1.Workshop

Target pengguna terlibat dalam mencurahkan pendapatnya (Brainstorming) untuk menciptakan atau menyempurnakan suatu ide inovasi produk. Workshop Co-Creation sangat cocok untuk mendapatkan lebih banyak informasi mengenai kebutuhan pelanggan atau untuk menemukan ide-ide yang relatif mudah diterapkan pada jangka pendek, menengah, atau panjang.

2. Crowdsourcing

  Menetapkan pertanyaan atau masalah kepada publik dan menawarkan hadiah untuk ide yang menang.

3. Open Source

Sejumlah besar relawan secara aktif terlibat dalam development dan maintanance dari produk. Open source sering diterapkan dengan pengembangan software. Contoh perusahaan yang sukses menerapkan sistem Opensource adalah Linux dan Firefox.

4. Mass Customization

Pelanggan bisa membuat sendiri design produknya dalam framework yang sudah ditentukan. Pelanggan bisa menentukan sendiri warna, bentuk dan materi yang mereka inginkan. Mass customization memberikan dampak positif bagi brand positioning. Contoh perusahaan yang menggunakan teknik ini adalah NikeID dan Lego Factory.

5. User-Generated Content

Pelanggan menciptakan produknya sendiri dan menshare melalui platform atau sistem. Jika platform bisa dikembangkan dan dikelola dengan tepat, akan membantu proses penyebaran. Contoh perusahaan yang sukses mengaplikasikan teknik tersebut yaitu Youtube, LinkedIn, SlideShare, Flickr, dan lain-lain.

Sudah banyak sekali perusahaan yang menggunakan strategi customer co-creative tersebut. Perusahaan yang sukses menggunakan strategi ini yaitu Unilever, IKEA, Sodexo, DeWalt, LEGO, Heineken, DHL, Anheuser-Busch, BMW, General Mills, Coca cola dan masih banyak lagi. Perusahaan tersebut memberikan kunci agar customer co-creative tersebut dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang luar biasa, antara lain:

  • Upaya co-creation terbaik tepat sasaran dan spesifik
  • Co-creation yang efektif membutuhkan kepercayaan dan transparansi
  • Co-creation dapat melakukan lebih dari sekedar membentuk produk baru
  • Co-creation perlu diatur di sekitar platform digital
  • Co-creation yang efisien membutuhkan motivasi dari peserta
  • Co-creation dapat membangun kepercayaan diri dan komunitas

Dalam pengembangan produk terdapat beberapa tahapan seperti:

a. Discovery/Penemuan Ide

Melakukan riset pasar secara mendalam untuk mengetahui tren, perilaku pelanggan, dan kebutuhan serta keinginan pelanggan. Diidentifikasi beberapa perilaku konsumen dan dieksplorasi needs and wants pelanggan. Data yang terkumpul kemudian disaring lagi untuk menilai yang paling relevan untuk dikembangkan nantinya.

b. Development/Pengembangan Ide

Ide yang didapat dari riset sebelumnya kemudian ditelaah lebih jauh lagi untuk menemukan kekurangan, kelebihan, serta peluang perkembangan ide tersebut. Di tahap ini juga terdapat proses testing untuk mengetes reaksi pelanggan terhadap inovasi dan mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap inovasi tersebut.

c. Commercialization/Publikasi

Setelah mendapat hasil respon dari pasar, perusahaan dapat mempublikasikan produk dalam pasar. Perusahaan akan memperkenalkan dan mensosialisasikan produk ke pelanggan. Setelah itu, akan ada evaluasi untuk mengetahui opini dari pihak-pihak terkait baik internal, pelanggan, dan stockholder lain mengenai produk yang diluncurkan.

Empat pilar penting dalam melakukan strategi co-creation antara lain:

1.Experience Mindset/Pengalaman pola pikir

Perusahaan mendorong para pelanggan untuk memberikan pendapat mengenai pengalaman pelanggan selama menggunakan produk atau jasa yang diberikan.

2. Context of Interaction

Perusahaan dapat mengamati perilaku pelanggan dan menentukan interaksi yang tepat. Konteks atau bagian interaksi dapat terjadi pada saat konsumen mencari informasi, saat menentukan pembelian atau sesudah pembelian.

3. Network relationship atau hubungan jaringan

Perusahaan perlu membangun hubungan kepada pelanggan, agar dapat mengetahui beberapa perilaku pelanggan dan meningkatkan produk atau jasa tersebut. Namun, perusahaan juga perlu membangun hubungan ke pemasok, agen, distributor dan lain-lain.

4. Platform

Perusahaan perlu menyediakan beberapa platform digital sebagai sarana interaksi terhadap pelanggan. Sehingga dalam platform tersebut perusahaan mendapatkan masukan dan masukan dari pelanggan.

Didalam co-creation terdapat empat tahapan dari terendah hingga tertinggi, antara lain:

  • Tingkatan co-defining

Didalam tingkatan ini, pelanggan berpartisipasi didalam menentukan produk atau layanan, walaupun partisipasi yang diberikan tidak begitu besar.

  • Tingkatan co-designing

Jika dalam tingkat ini, pelanggan berpartisipasi besar. Pelanggan dapat menentukan preferensi terhadap suatu produk atau layanan, jadi disini produk atau layanannya berbentuk custom.

  • Tingkatan co-developing

Dalam tingkatan ini, pelanggan tidak hanya menentukan pilihannya. Tetapi disini pelanggan dapat memberikan suatu solusi terhadap produk atau layanan tersebut, sesuai kebutuhan atau keinginan pelanggannya.

  • Tingkatan co-delivering

Dalam tingkatan ini, pelanggan melakukan pengirimannya dilakukan sendiri. Jadi sebagai contoh, seperti pelanggan datang ke mesin kopi atau ke mesin makanan dan minuman yang lainnya.

Co-creation juga dapat mencakup beberapa hal penting seperti:

-Para karyawan

-Calon pembeli (bukan hanya penggemar pembeli saat ini)

-Pemasok (bekerja sama untuk meningkatkan rantai)

-Para kompetitor

-Influencer indutri

Empat prinsip dasar co-creation yang berlaku dalam segala macam bisnis antara lain:

  • Pemangku kepentingan tidak akan sepenuh hati berpartisipasi dalam customer co-creation kecuali jika itu menghasilkan nilai bagi mereka juga.
  • Perusahaan harus menyediakan platform yang memungkinkan pemangku kepentingan untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman mereka.
  • Cara terbaik untuk menciptakan nilai bersama adalah dengan berfokus pada pengalaman semua pemangku kepentingan.
  • Pemangku kepentingan harus dapat berinteraksi secara langsung satu sama lain.

Kesimpulannya, bahwa penggunaan strategi customer co-creation pada bisnis itu penting bagi produk baru yang lebih inovatif. Melibatkan pelanggan pada penciptaan produk baru itu sangat lah penting, karena perusahaan dapat mengetahui kebutuhan apa yang diperlukan oleh pelanggan dan keinginan pelanggan yang terpenuhi. Setelah itu, pentingnya juga beberapa media-media yang mendukung, yang dapat mendekatkan lagi kepada pelanggan tersebut, karena dari media tersebut kita dapat mengetahui beberapa pendapat dari pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun