Mohon tunggu...
Kevin Alfirdaus Arief
Kevin Alfirdaus Arief Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa S2 Manajemen Universitas Negeri Malang

Kalo saya bosan, saya nulis disini

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Hegemoni dan Citra Pemerintah dari Investasi Lahan

20 November 2018   20:48 Diperbarui: 21 November 2018   23:17 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keynesian berangkat dari Intervensi Negara yang menganggap masyarakat tidak cukup atau tidak mampu mengolah apa yang mereka inginkan sehingga usaha mandiri tidak bertahan pesat, terutama dalam bidang perekonomian.

Intervensi tersebut tidak akan menjamin kebebasan atau hak individu, menciptakan keselarassan sebagaimana masyrakat membutuhkan Negara nya untuk meningkatkan aggregate demand. 

Sistem yang sering di indikasi sebagai sistem sosialis atau sistem berdasaarkan kepemilikan bersama ini malah hanya akan memunculkan Kapitalisme barudan menumbangkan usaha-usaha rakyat.

Sama hal nya dengan BUMN yang usaha nya sedikit demi sedikt merosot dan diinvestasikan oleh swasta, membuat Negara ambil alih tanah dengan berbagai oposisi yang meminggirkan rakyat. Terkadang ambisi pemerintah soal infrasruktur yang begitu besar itu tidak diimbangi dengan APBN.

Pasar pandugo dan Waduk Sepat adalah bagian kecil dari perjalanan yang sudah berangkat sangat jauh yang dilakukan pemerintah. Masih banyak kasus-kasus lainya yang lebih naas dengan proses yang sama dan dalih yang sama. Butuh gerakan elektorat dan orang-orang yang berperan dalam advokasi gerakan tersebut, humanism dan sikap kritis dibutuhkan untuk melawan hegemoni tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun