Mohon tunggu...
Kevinalegion
Kevinalegion Mohon Tunggu... Wiraswasta - Full Time Family Man

Get along between Family and Food!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pak Jokowi, Ada Salam dari Pendulang Intan Martapura

25 Januari 2016   11:36 Diperbarui: 27 Desember 2021   10:49 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa titik jalur yang harus dilalui di Kalimantan | Foto: Kevinalegion

Salah satu pendulang yang menjadi keturunan penemu intan Tri Sakti | Foto: Kevinalegion
Salah satu pendulang yang menjadi keturunan penemu intan Tri Sakti | Foto: Kevinalegion
Setelah membaca beberapa referensi, saya baru menyadari harta yang ditemukan pendulang Cempaka ini masuk dalam deretan 10 intan terbesar di dunia yang pernah ditemukan. Ditemukan di bulan Agustus tahun 1965, salah satu pendulang yang menjadi keturunan keluarga penemu tersebut menaksir harga Intan Tri Sakti seharga 30 T, mungkin iya jika dibandingkan dengan mata uang saat ini, saya tidak tahu persis harga intan ini bisa dihargai berapa.

Tapi, yang membuat semakin miris, beberapa pendulang yang saya tanyakan tidak tahu dimana persis Intan kebanggaan mereka tersebut. Beberapa pendulang menyebutkan jika Intan sudah masuk pasar illegal, ada juga yang menyebut sudah ada di Belanda. Karena pada saat itu Intan Tri Sakti tidak dijual oleh para penemunya, tapi diserahkan kepada Presiden Soekarno. Atas jasa tersebut, para penemu dijanjikan akan diberikan penghargaan berupa ongkos naik haji dan juga seluruh 7 turunan dijanjikan akan ditanggung kesejahteraannya.

Tapi, hingga saat ini kesejahteraan yang dijanjikan tidak pernah sampai kepada turunannya saat ini, yang tetap saja harus mendulang dengan cara tradisional.

"Jika ada bantuan dari pemerintah, sampai di kita cuma sedikit mas, terlalu banyak saringan. Yang diserahkan berapa, yang sampai kita bisa cuma berapa"

Oh ya, mas Dhanang Dhave juga sempat mendapatkan cerita salah satu pendulang yang mendapatkan batu bacan (saya lupa tipenya apa), batu yang ditemukan langsung disita oleh petugas, karena tidak memiliki surat. Tapi batu tersebut dipotek, dibagi dua dan petugas ambil setengahnya. Setengahnya lagi dipegang penemu batu tersebut. BAZINGAN!

Ketika tahu saya dari Jakarta, keturunan keluarga tersebut menitipkan pesan untuk menyampaikan salam kepada Presiden Jokowi untuk mencari tahu nasib intan Tri Sakti, dan juga jangan mengabaikan lagi keluarga mereka yang sudah berjasa untuk negara. 

Yo, wis saya sampaikan melalui tulisan. Siapa tahu pak Presiden baca tulisan saya.

DATSUN Byuuurr... Pluuuungg...
DATSUN Byuuurr... Pluuuungg...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun