Mohon tunggu...
Kevinalegion
Kevinalegion Mohon Tunggu... Wiraswasta - Full Time Family Man

Get along between Family and Food!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Bubur Pagi Tentang Algojo Go-Jek

31 Juli 2015   10:04 Diperbarui: 9 Mei 2016   14:16 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Wah, pak kemaren banyak pak... Badannya gede-gede, mungkin dari Ambon gitu ya pak. Enggak gendut pak, badannya gede kalo dibacok enggak mempan kali tuh pak"

Sedikit serius saya memerhatikan cerita si bapak, jika orang gede-gede ini ditawari secara serius untuk berada di tim Go-jek. Bukan menjadi driver tentunya, dengan bayangan bentuk badan yang kotak-kotak ala Ade Rai saya konfirmasi cerita si bapak dengan menanyakan profesi apa yang ditawarkan, dalam bayangan saya tentu semacam Algojo, Eksekutor. Si bapak sedikit membenarkan kumpulan orang gede ini direkrut sebagai pengawas yang disebar layaknya intel, bukan untuk menghabisi secara membabi buta para tukang ojek konvensional, hanya mengawasi jika ada yang menganggu para driver Go-jek ketika bertugas.

Tentunya hal ini menjadi rahasia umum, di beberapa sudut kota Jakarta hal ini tentu menjadi cerita yang cukup biasa. Para Algojo ini memang bertugas untuk mengawasi beberapa wilayah milik tuan tanah, siapa yang berani macam-macam akan berurusan dengan para tukang jagal ini.

Saya pun tak mau berkomentar banyak terkait cerita semacam ini, Indonesia ini negara hukum, hukum yang mana kita tidak tahu. Hukum pengadilan hanya berlaku untuk warga yang tidak mengerti bagaimana harus "bermain" di dunia ini. Kadang hukum rimba bisa saja menjadi solusi, tergantung siapa yang mau dihukum.

---

Artikel ini diketik menggunakan smartphone dari china seharga satu jutaan. Mau ngetes aja via mobile yang kata Kompasianer sering error, padahal di saya lancar.

---

Test caption
Test caption

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun