Mohon tunggu...
Kevinalegion
Kevinalegion Mohon Tunggu... Wiraswasta - Full Time Family Man

Get along between Family and Food!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama FEATURED

Mengenang Kembali "The Smiling General" H.M. Soeharto di Kemusuk

16 Mei 2015   05:08 Diperbarui: 27 Januari 2019   07:25 7038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joglo yang berfungsi sebagai penerima tamu | Foto: Kevinalegion

Dan di bagian akhir museum ini mungkin agak sedikit kontroversial, mungkin juga para mahasiswa dulu yang berjuang menjatuhkan rezim orde baru, atau bapak Amien Rais dan pengikut Gus Dur mungkin akan tersulut pada bagian akhir ini.

Isinya mengenai penjelasan H. Probosutedjo yang mengungkapkan jika selama ini usaha Pak Harto itu bukan untuk kepentingan pribadi, fitnah-fitnah yang menyatakan pak Harto menumpuk kekayaan walaupun sudah dibuktikan hal itu tidak ada tetapi masih ada saja orang yang selalu memfitnah ini tentunya ditujukan kepada Dr. Amien Rais dan K.H Abdurrahman Wahid yang menduga Pak Harto menyimpan kekayaannya di bunker yang berada di Ndalem Kalitan dan Rumah Cendana. Saya menuliskan kisah sebelumnya di SINI.

Saya salin isi dari penjelasan di museum ini terkait tuduhan korupsi yang dialamatkan kepada presiden Soeharto.

Setelah Jenderal Besar H.M Soeharto menyatakan berhenti sebagai Presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 mei 1998, beliau dituduh korupsi dan menimbun harta kekayaanya di bunker rumahnya di Jalan Cendana dan di Kalitan Solo serta menyimpan uang dollarnya di Swiss. 

Menghadapi tuduhan tersebut Pak Harto tetap tenang dan tersenyum, dengan mengatakan "Silaken Kalau Ada, Ambil Untuk Negara, Saya Tanda Tangani," seperti dituturkan oleh Fadli Zon (2011) dalam Untold Stories. Tuduhan tersebut sudah barang tentu sangat menyakitkan dan menyedihkan karena bukan berdasarkan fakta dan tidak disertai bukti, tetapi hanya berdasarkan dugaan.

Yang sangat menyakitkan dan menyedihkan adalah tuduhan dari Dr. Amien Rais dan K.H. Abdurrahman Wahid, sebagaiaman diungkapkan oleh H. Probosutedjo (2008), adik kandung H.M. Soeharto dalam bukunya Ki Probosutedjo, Kesaksian Sejarah Indonesia: Dari Pak Harto Untuk Indonesia. Dr. Amien Rais menuduh Pak Harto mempunyai  uang senilai sembilayan milyar dollar yang disimpan di Swiss.

Penggalan awalnya seperti itu, anda bisa baca penjelasan selengkapnya di foto berikut INI.

Setelah puas mengitari diorama di dalam museum tentunya anda akan disambut dengan baik oleh penjaga museum dengan beristirahat di rumah joglo bekas rumah Notosudiro yaitu eyang buyut Soeharto, walaupun telah dibangun ulang dengan ornamen kayu jati dan juga sudah dilengkapi dengan AC, interior tetap diusahakan khas rumah jawa, rumah ini hanya khusus penerimaan tamu saat istirahat sebelum kembali melakukan perjalanan.

Sambil beristirahat di samping rumah joglo tersebut ada Sumur yang menjadi tempat dimana pak Harto dilahirkan, dimandikan pertama kalinya.

Menurut bapak Gatot penjaga museum, sumur ini sudah berusia lebih dari 150 tahun namun tetap mengeluarkan air bersih. Jika menengok dan mengamati dasar sumur, ada beberapa recehan logam entah memiliki maksud dan tujuan apa padahal sudah terdapat tulisan larangan memasukan barang apapun, sumur ini juga biasanya digunakan pengunjung untuk membasuh muka dan tangan. Yang pasti jangan diminum karena air mentah apalagi campuran rendaman duit logam, Hahaha. 

Sumur petilasan tempat dimana Jenderal Besar Soeharto dilahirkan sering digunakan pengunjung untuk cuci muka dan tangan | Foto: Kevinalegion
Sumur petilasan tempat dimana Jenderal Besar Soeharto dilahirkan sering digunakan pengunjung untuk cuci muka dan tangan | Foto: Kevinalegion

Untuk para generasi penerus, museum ini sangat wajib untuk dikunjungi untuk mengingat kembali sejarah Indonesia di tangan presiden kedua Jenderal Besar H.M Soeharto. Oh ya, ada pesan dari pak Harto di museum ini yaitu, Sa-Sa-Sa. Sabar atine, Saleh Pikolahe, Sareh Tumindake yang artinya selalu sabar, selalu saleh taat beragama, dan selalu bijaksana.

Simak foto-foto lengkapnya di SINI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun