Mohon tunggu...
Kevin Naufal Bachtiar
Kevin Naufal Bachtiar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobiku adalah hobiku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Harta Karun Desa Kresek

22 Januari 2024   13:24 Diperbarui: 22 Januari 2024   13:54 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Garut - 22 Januari 2024. Di ujung timur kecamatan Cibatu, Garut, terdapat sebuah desa kecil yang terpencil dan tenang bernama Desa Kresek. Desa ini dipeluk oleh keindahan alam, dengan hamparan sawah dan pepohonan rindang yang menjadikan desa ini layaknya surga tersembunyi. Namun, di balik kedamaian tersebut, tersimpan misteri lama tentang harta karun yang konon tersembunyi di dalamnya.

Cerita ini dimulai dari seorang nenek tua bijak yang menjadi penjaga cerita-cerita turun temurun di desa, Nyai Sumiyati. Dia duduk di bawah pohon besar yang telah berusia ratusan tahun, tempat dia sering berbagi kisah-kisah tentang harta karun dengan warga desa.

Suatu hari, seorang pemuda muda dan bersemangat bernama Arif tiba di Desa Kresek. Dia datang karena mendengar kabar tentang harta karun yang tersembunyi di desa tersebut. Arif memutuskan untuk mendekati Nyai Sumiyati, berharap bisa mendapatkan petunjuk yang membawanya pada petualangan yang menarik.

Arif: "Permisi, Nyai Sumiyati. Saya mendengar cerita tentang harta karun di Desa Kresek. Bisakah Anda berbagi cerita itu dengan saya?"

Nyai Sumiyati tersenyum ramah, "Ah, anak muda yang ingin menjelajahi misteri masa lalu. Duduklah, Arif. Cerita ini sudah ada sejak nenek moyang kita. Konon, harta karun itu berasal dari zaman kolonial. Para penjelajah meninggalkan harta berharga di desa ini, dan hingga kini, belum ada yang menemukannya."

Arif tertarik, "Bagaimana kita bisa menemukan harta karun itu, Nyai?"

Nyai Sumiyati memandang Arif dengan mata yang penuh misteri, "Ada petunjuk tertulis di sebuah batu besar di tengah desa. Tapi, hanya orang yang tulus dan berhati bersih yang bisa membacanya."

Dengan semangat dan tekad, Arif mulai menjelajahi desa mencari batu besar tersebut. Setelah berhari-hari mencari, dia akhirnya menemukan sebuah batu besar yang tersembunyi di balik rerimbunan pepohonan.

Arif membaca dengan seksama, "Di bawah bayangan pohon tua, tanda X menyimpan harta berlimpah."

Arif menyadari bahwa petunjuk ini mengarah pada sebuah pohon tua yang berdiri megah di pinggir desa. Dia segera bergegas menuju pohon tersebut dan menemukan tanda X yang terukir dengan indah di batangnya.

Arif: "Apa yang harus saya lakukan sekarang?"

Tiba-tiba, tanah di bawah pohon itu bergetar, dan muncullah tangga menuju bawah tanah. Arif, tanpa ragu-ragu, memutuskan untuk turun ke dalam gua yang tersembunyi. Begitu dia mencapai bagian bawah, dia terkesima melihat ruangan penuh harta karun yang berkilau.

Namun, petualangan Arif tidak berakhir di situ. Saat ia tengah berada di dalam gua, warga Desa Kresek yang penasaran dengan kejadian itu mulai berkumpul. Mereka yang awalnya tidak percaya bahwa harta karun itu nyata, kini menyaksikan keberhasilan Arif.

Kepala Desa: "Arif, kamu benar-benar pemuda yang tulus dan berhati bersih. Harta ini adalah hadiah untukmu."

Meskipun Arif diberi pilihan untuk memilih harta tersebut sepenuhnya untuk dirinya, dia memilih untuk membagi harta itu dengan adil kepada warga desa. Keputusannya ini membuat Desa Kresek menjadi makmur dan sejahtera, semua berkat kebaikan hati dan semangat berbagi Arif.

Kisah ini menyebar dengan cepat di sekitar Desa Kresek dan menjadi legenda yang diceritakan dari generasi ke generasi. Nyai Sumiyati tersenyum puas melihat desanya berkembang berkat keberanian dan kebaikan hati Arif, serta tekadnya untuk berbagi. Desa Kresek pun menjadi saksi bahwa kekayaan sejati terletak pada kebaikan hati, semangat berbagi, dan kebersamaan yang tulus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun