Ibarat sebuah buku kosong yang tanpa coretan seseorang dilahirkan ke dunia pun kosong tanpa informasi apapun. seseorang bertumbuh seperti buku kosong lembaran yang dituliskan huruf-huruf sedikit demi sedikit.Â
Huruf-huruf tersebut pun menyambungkan sebuah kata yang menjadi kalimat, paragraf, teks. Begitupun ketika kita masih bayi yang kemudian menjadi anak-anak, remaja dan dewasa.
Di masa-masa pertumbuhan otak pun seorang anak itu akan menyerap amat banyak yang akan mengendap sebagai dasar pemikiran. Otak seorang anak berbeda dari orang dewasa maka dari itu saat masa anak-anak menentukan kepribadian dia dewasa.
Seperti contohnya saat masa kecil anak mndapatkan kekerasan fisik maupun non fisik itu bisa berdampak buruk hingga dewasa.Â
Hal ini sangat merugikan karena mempengaruhi kesehatan mental. dilihat dari adanya rasa takut lalu timbul lah perasaan cemas yang berdampak  dngan keperibadian anak, pengendalian emosi bahkan keinginan untuk menyakiti diri. karena efek dari traumatis bisa mempengaruhi pada kondisi fisik maupun mental seorang anak.
Halo. Perkenalkan nama aku Kevin usia ku 30 tahun sudah tuakan? Â Iya lumayan lah tetapi aku belum menikah karena aku masih merasakan perasan takut.
Aku seorang anak dari keluarga broken home sekaligus seorang anak yang menderita gangguan mental akibat traumatis dimasa anak-anak, setiap hari aku rutin minum obat dan setiap 2 minggu sekali aku selalu kontrol kedokter Sp.KJ.Â
sebenarnya aku sadar mentalku bermasalah sejak 2016. Ini cerita Berawal dari perceraian orang tua. Â
Dari kecil aku dirawat oleh nene sampai usia 11 tahun. Terus dari usia 11 tahun sampai usia 15 tahun ikut orang tua ,karena ada masalah mereka memutuskan buat bercerai dan sejak 6 bulan perceraian mamah memutuskan buat menikah lagi dan bapak ngerantau jauh lalu aku dititipkan sama saudara dari bapak. Hari-hari ku jalanin seperti anak-anak lainnya sekolah dan bermain.Â
Tetapi ada 1 ketidak keruntungan aku. Aku mendapat kekerasan secara fisik dan kekerasan secara verbal. Aku mendapatkan perilakuan yang tidak layak.Â
Dipukul, dimarahin, lalu difitnah itulah yang aku dapatkan. Masih ingat di memori pikiran ,saat aku dikurung dikamar mandi yang amat gelap, aku pernah difitnah mencuri uang yang mana bukan perbuatan aku. tanganku diikat, dipukul dengan sepotong rotan.Â