Mohon tunggu...
KevinRozi
KevinRozi Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Menulis dan bercerita

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Masa Kecil Mempengaruhi Kondisi Mental

7 Juli 2022   20:14 Diperbarui: 7 Juli 2022   20:23 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ibarat sebuah buku kosong yang tanpa coretan seseorang dilahirkan ke dunia pun kosong tanpa informasi apapun. seseorang bertumbuh seperti buku kosong lembaran yang dituliskan huruf-huruf sedikit demi sedikit. 

Huruf-huruf tersebut pun menyambungkan sebuah kata yang menjadi kalimat, paragraf, teks. Begitupun ketika kita masih bayi yang kemudian menjadi anak-anak, remaja dan dewasa.

Di masa-masa pertumbuhan otak pun seorang anak itu akan menyerap amat banyak yang akan mengendap sebagai dasar pemikiran. Otak seorang anak berbeda dari orang dewasa maka dari itu saat masa anak-anak menentukan kepribadian dia dewasa.

Seperti contohnya saat masa kecil anak mndapatkan kekerasan fisik maupun non fisik itu bisa berdampak buruk hingga dewasa. 

Hal ini sangat merugikan karena mempengaruhi kesehatan mental. dilihat dari adanya rasa takut lalu timbul lah perasaan cemas yang berdampak  dngan keperibadian anak, pengendalian emosi bahkan keinginan untuk menyakiti diri. karena efek dari traumatis bisa mempengaruhi pada kondisi fisik maupun mental seorang anak.

Halo. Perkenalkan nama aku Kevin usia ku 30 tahun sudah tuakan?  Iya lumayan lah tetapi aku belum menikah karena aku masih merasakan perasan takut.

Aku seorang anak dari keluarga broken home sekaligus seorang anak yang menderita gangguan mental akibat traumatis dimasa anak-anak, setiap hari aku rutin minum obat dan setiap 2 minggu sekali aku selalu kontrol kedokter Sp.KJ. 

sebenarnya aku sadar mentalku bermasalah sejak 2016. Ini cerita Berawal dari perceraian orang tua.  

Dari kecil aku dirawat oleh nene sampai usia 11 tahun. Terus dari usia 11 tahun sampai usia 15 tahun ikut orang tua ,karena ada masalah mereka memutuskan buat bercerai dan sejak 6 bulan perceraian mamah memutuskan buat menikah lagi dan bapak ngerantau jauh lalu aku dititipkan sama saudara dari bapak. Hari-hari ku jalanin seperti anak-anak lainnya sekolah dan bermain. 

Tetapi ada 1 ketidak keruntungan aku. Aku mendapat kekerasan secara fisik dan kekerasan secara verbal. Aku mendapatkan perilakuan yang tidak layak. 

Dipukul, dimarahin, lalu difitnah itulah yang aku dapatkan. Masih ingat di memori pikiran ,saat aku dikurung dikamar mandi yang amat gelap, aku pernah difitnah mencuri uang yang mana bukan perbuatan aku. tanganku diikat, dipukul dengan sepotong rotan. 

Aku menangis, tetapi ketika aku menangis perbuatanya semakin berutal.

Lanjut yaa.. Kenapa aku sampai kedokter jiwa, karena aku sadar mental aku sedang tidak baik. aku merasakan hidup aku tidak ada artinya dan aku pernah beberapa kali Melakukan percobaan mau bunuh diri. 

Singkat cerita saja ya karena aku tidak kuat melanjutkan cerita ini tetapi aku tetap lanjutkan dengan singkat agar bisa menjadi pelajaran buat orang tua. 

Karena masa kecil anak itu berpengaruh besar pada kondisi fisik maupun mental anak.

Lantas apakah aku baik-baik saja selama minum obat jiwa?  Tentu saja tidak kondisi ku masih turun naik. Karena lingkungan sekitar ku, Terutama permasalahan mamah dan bapak masih berlanjut.

Dari perbedaan pendapat tentang kehidupan anaknya. Dikarenakan aku anak tunggal walau mamah memiliki 2 seorang anak perempuan dari keluarga baru dia dan bapak masih belum menikah lagi. 

Tetapi mereka masih sama-sama egois mengatur kehidupan anaknya tanpa harus mengerti perasan anaknya dan mendengarkan pendapat serta kemauan anaknya. itulah yang membuat kondisi ku turun naik. Tetapi aku bisa mengontrol kondisiku dengan bantuan obat tersebut.

Pesan buat orang tua. Pliss, jangan egois karena sifat keegoisan kalian bisa menjadi luka buat anak kalian dan luka itu akan membekas sampai dia dewasa bahkan sampai kapanpun. Karena masa kecil anak mempengaruhi pada pribadi dan kondisi anak ketika dia sudah beranjak dewasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun