Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan menjadi penting dalam pengolahan ikan menjadi dendeng adalah rupa, rasa, tekstur, dan aroma. Rupa menjadi salah satu parameter organoleptik yang penting dinilai oleh konsumen, hal tersebut dikarenakan konsumen pertama kali melihat rupa dari suatu produk pada saat akan membeli dan memilih produk. Umumnya konsumen cenderung memilih produk yang memiliki rupa utuh dan warna yang cemerlang sesuai dengan standar yang ada di lingkungannya. Dendeng ikan memiliki warna coklat yang disebabkan adanya reaksi Millard (pencoklatan) yang juga merupakan sumber aroma dan flavor bagi produk pangan. Fungsi utama gula pada dendeng ikan adalah untuk memodifikasi rasa dan menurunkan kadar air yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme. Menurut Sumbaga (2006) bahwa penambahan bumbu ke dalam dendeng bertujuan untuk menghasilkan aroma, rasa khas, dan memberikan daya awet pada dendeng.
Harga pasar untuk satu kilo gram ikan lele segar berkisar antara Rp. 16.000 -- Rp. 25.000 namun setelah diolah menjadi dendeng ikan dalam kemasan dijual dipasaran dengan harga kisaran Rp. 25.000 - Rp. 35.000 per 100 gram. Strategi pemasaran produk dendeng ikan dapat dilakukan dengan menjualnya  di market place dan promosi dapat dilakukan melalui media sosial seperti facebook dan instagram. Pembuatan media sosial tersebut menjadi penting untuk memperluas pangsa pasar, karena pada saat ini orang cenderung menggunakan media sosial dalam berbelanja. Namun selain secara online, penjualan produk tetap dapat dilakukan secara offline seperti membuka toko sendiri ataupun menitipkan produk kepada toko-toko yang menjual oleh-oleh produk lokal. Segmentasi pemasaran dendeng ikan lele adalah masyarakat yang ingin mengkonsumsi produk ikan lele dalam bentuk berbeda dan praktis namun memiliki nilai gizi, terutama pada kalangan ibu rumah tangga sebagai hidangan lauk untuk konsumsi keluarga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI