Mohon tunggu...
Ketut Kristina
Ketut Kristina Mohon Tunggu... Lainnya - ketut kristina

dari bali

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Interpeersonal dalam Penerapan Physical Distancing Covid-19

22 Januari 2022   21:54 Diperbarui: 22 Januari 2022   21:58 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Komunikasi interpersonal atau disebut juga dengan komunikasi antar personal atau komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang dilakukan oleh individu untuk saling bertukar gagasan ataupun pemikiran kepada individu lainnya. Atau dengan kata lain, komunikasi interpersonal adalah salah satu konteks komunikasi dimana setiap individu mengkomunikasikan perasaan, gagasan, emosi, serta informasi lainnya secara tatap muka kepada individu lainnya.Komunikasi interpersonal dapat dilakukan dalam bentuk verbal maupun nonverbal.

Komunikasi interpersonal tidak hanya tentang apa yang dikatakan dan apa yang diterima namun juga tentang bagaimana hal itu dikatakan, bagaimana bahasa tubuh yang digunakan, dan apa ekspresi wajah yang diberikan. G.R Miller dan M. Steinberg (1975):  Komunikasi interpersonal dapat dipandang sebagai komunikasi yang terjadi dalam suatu hubungan interpersonal. Teori Komunikasi Menurut Para Ahli Judy C. Pearson, dkk (2011) : Komunikasi interpersonal sebagai proses yang menggunakan pesan-pesan untuk mencapai kesamaan makna antara-paling tidak-antara dua orang dalam sebuah situasi yang memungkinkan adanya kesempatan yang sama bagi pembicara dan pendengar.Joseph A. DeVito (2013) : Komunikasi interpersonal adalah interaksi verbal dan nonverbal antara dua atau kadang-kadang lebih dari dua orang yang saling tergantung satu sama lain.Ronald B. Adler, dkk (2009) : Komunikasi interpersonal adalah semua komunikasi antara dua orang atau secara kontekstual komunikasi interpersonal. 

  • Hambatan Komunikasi  Interpersonal Di Dalam Penerapan Physical Distancing Covid-19 Dengan Teknologi

Munculnya pandemi Covid-19 ditengah-tengah kehidupan memaksa kita sebagai manusia harus membatasi sosialisasi terutama kontak fisik dengan orang lain. Berbagai macam cara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan berkomunikasi di dalam kondisi pandemi ini. Kemajuan teknologi modern membuat komunikasi tetap bisa dilakukan tanpa adanya kontak fisik dengan cara menggunakan bantuan media digital yang terkoneksi internet. Hal ini dapat dilihat dari ketersediaan media komunikasi yang semakin modern dan inovatif.

Penggunaan telfon genggam dengan basis internet atau yang biasa dikenal khalayak dengan sebutan smart phone bisa menggunakan fitur-fitur seperti aplikasi chatting, video call, conference call, social media dan lain-lain untuk berkomunikasi.

Dengan kemajuan teknologi model komunikasi dapat diciptakan untuk wadah komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) bermedia, komunikasi kelompok (group communication) maupun komunikasi massa (mass communication) Panuju, 2018. Alat komunikasi menjadi media penting demi kelangsungan manusia dalam memenuhi kebutuhannya didalam pandemi ini. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Yuliandre Darwis Komisionel KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) Pusat (2020) bahwa ditengah krisis ini kebutuhan manusia menggunakan media sebagai alat komunikasi menjadi sangat penting.

 Komunikasi interpersonal yaitu komunikasi antar pribadi dimana melibatkan dua orang sebagai sender dan receiver. Dalam proses komunikasi ini terjadi proses yang berkesinambungan dimana unsur pengirim pesan mengirimkan informasi dan terjadi proses pengartian pesan dapat melalui saluran media lalu  pesan tersebut dapat diinterpretasikan sehingga berusaha dipahami oleh penerima pesan dan langsung memberikan feedback (timbal balik) dan terjadi berulang kembali kepada pengirim pesan sehingga bertukar peran sebagai penerima pesan.

 (Wiryanto, 2004) Dalam komunikasi interpersonal, proses menjaga hubungan baik, meliputi sebuah usaha untuk menjaga hubungan dengan melakukan perbaikan-perbaikan, yakni dengan mencegah adanya permasalahan dan memperbaiki masalah yang telah terjadi. Upayanya dapat berupa Openess and routine talk, Positivity, Assurances, Supportiveness, Mediated communication, Conflict management,Humor (Guerero, Andersen, & Afifi, Walid, 2009). Dimana mengacu kepada Keyton (2011) bahwa proses komunikasi itu sendiri terdiri dari perpindahan informasi dari seseorang kepada orang lain ataupun dari satu orang kepada orang banyak. Pemilihan media tertentu dapat menimbulkan permasalahan yang muncul disetiap elemen sehingga membuat komunikasi menjadi tidak efektif. Merujuk kepada Eisenberg dalam Liliweri (2015) terdapat 4 jenis hambatan dalam komunikasi efektif yaitu hambatan proses, hambatan fisik, hambatan semantik, hambatan psikososial.

1.Hambatan Proses

Hambatan proses terjadi pada proses komunikasi itu sendiri. Dalam situasi physical distancing contohnya pada saat kita video call dengan orang lain. Meskipun bertatap muka terkadang koneksi atau sinyal provider internet terkadang membuat video call tidak berjalan lancar, sehingga pada saat membicarakan hal-hal yang penting dan video menjadi terputus-putus suaranya ataupun gambarnya membuat pesan tidak tersampaikan dengan baik. Dalam hambatan proses, faktor noise (gangguan) sangat berperan menjadi hambatan. Suara terputus-putus karena sinyal jelek, suara kurang jelas sehingga artikulasi tidak jelas, camera handphone buram sehingga orang yang diajak bicara tidak jelas ekspresi wajahnya. Sehingga proses komunikasi yang terjadi tidak berjalan lancar.

2.Hambatan Fisik

Hambatan fisik bisa berupa non verbal communication atau keterbatasan fisik seseorang. Namun, pada kali  ini pembahasan hambatan fisik pada physical distancing lebih kepada hambatan kontak fisik. Untuk sebagian orang yang terbiasa melakukan kontak fisik untuk berkomunikasi dengan orang lain seperti sentuhan kecil yang membuat seseorang merasa terikat dengan orang lain tentunya dapat menyebabkan perasaan kehilangan ketika tidak dapat melakukan hal tersebut. Contohnya: orang tua dan anak dimana pertanda sayang seorang ibu akan membelai anaknya pada saat berkomunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun