Mohon tunggu...
Ketut Bayu TP
Ketut Bayu TP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai kegiatan yang berhubugan dengan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendampingan dan Penerapan Strategi Pemasaran Digital UMKM Double Six Coffee terdampak Covid-19

15 November 2021   22:22 Diperbarui: 15 November 2021   22:38 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 7. Proses pembuatan toko online pada website Shopee/dokpri

Pandemi Covid-19 sedang melanda Indonesia dan juga seluruh dunia yang memberikan dampak yang sangat besar salah satunya pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Diperlukan adanya pergerakan yang besar untuk kembali membangkitkan gairah perekonomian di Indonesia khususnya UMKM yaitu salah satunya dengan memanfaatkan pemasaran digital. Pada saat ini UMKM kesulitan dalam memasarkan produk-produknya karena adanya kebijakan social distance. Pada saat ini pemasaran UMKM hanya melalui cara konvensional, pada pelaku UMKM juga belum menerapkan pemasaran secara digital karena keterbatasan pengetahuan pada pelaku UMKM. Tujuan dari kegiatan ini adalah mendampingi dan menerapkan Digital Marketing Strategi sehingga para pelaku UMKM dapat menerapkan strategi Digital Marketing dalam menjual produknya. Hasil kegiatan ini adalah bertambahnya pengetahuan tentang strategi Digital Marketing dan juga dapat membuat konten marketing.

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan mulai bulan November 2021. Pada kesempatan awal peneliti merumuskan tujuan yang ingin peneliti capai pada hasil akhir, setelah menentukan tujuan maka penulis melanjutkan untuk mengidentivikasi UMKM apakah Double Six Coffee merupakan UMKM yang tepat untuk diberi pendampingan secara intensif. Setelah melakukan identivikasi maka langkah selanjutnya adalah pengumpulan data dan analisis kebutuhan oleh owner Kevin Sutanto selaku owner dari Double Six Coffee, setelah melakukan pengumpulan data dan analisis kebutuhan, maka didapati data yang bisa dijabarkan adalah masalah pada penjualan cafe, desain branding instagram, penjualan pada e-commerce. 

Gambar 2. Bapak Kevin selaku owner dari Double Six Coffee langsung mempraktekan cara pembuatan kopi dengan manual/dokpri
Gambar 2. Bapak Kevin selaku owner dari Double Six Coffee langsung mempraktekan cara pembuatan kopi dengan manual/dokpri

Setelah pengumpulan data dan analisis kebutuhan UMKM, maka tahap berikutnya adalah menentukan prioritas solusi masalah, dalam tahap ini penulis merangkum dan membedah timeline dalam beberapa minggu untuk pendampingan langsung kepada owner UMKM. Tahapan tersebut sekaligus persiapan dari timeline yang akan dilaksanakan peneliti untuk dilaksanakan beberapa minggu kedepan. Setelah membuat timeline kegiatan dan persiapan untuk didampingi kepada UMKM maka penulis mempersiapkan beberapa persiapan untuk digunakan bahan ajar selama pendampingan dengan tujuan mencari sumber sebanyak banyaknya untuk dipresentasikan didepan owner selaku double six coffee. Jika persiapan sudah disiapkan maka masuk ketahap implementasi yang akan penulis presentasikan kepada owner.

Pada tahap pertama adalah menjelaskan desain konsep instagram, pada konsep instagram ini kami mengkonsultasikan tentang konsep branding yang menarik konsumen, dimana owner menyampaikan konsep branding yang diinginkan dan kesukaan oleh owner. Dengan saling bertukar pikiran dengan konsep branding yang disukai oleh konsumen dengan pembanding instagram warung kopi lainnya yang ramai diperbincangkan seperti ‘filosofikopi’. Dengan tujuan akhir ingin memperbaiki desain instagram maka sementara owner bersepakat untuk memperbaiki feed instagram dengan menggunakan foto terbaru dan mempelajari aplikasi editing seperti canva, corel draw, dan photoshop.

Gambar 3. Penjelasan konsep instagram kekinian/dokpri
Gambar 3. Penjelasan konsep instagram kekinian/dokpri

Pada tahap kedua adalah pembelajaran basic corel draw dan photoshop, pada pembelajaran basic coreldraw menggunakan versi X7 dan photoshop menggunakan versi CS6 karena merupakan versi paling favorit dan terbilang mudah untuk dipelajari dan dikuasai kedepannya. Pada pendampingan kali ini mempelajari dengan menggunakan media youtube dan website untuk mempelajari nama, fungsi, dan cara memakai tools corel draw, photoshop dan canva sebagai pemula. Dengan mempelajari tools dimasing-masing aplikasi tersebut harapannya adalah owner mengenal aplikasi editing dan mau mempelajarinya lebih dalam karena dapat mengaplikasikan ide ide kedalam konten yang akan dibuat mendatang. Selain itu juga dapat menarik minat konsumen untuk yakin mendatangi cafe karena konten menarik didalamnya.

Gambar 4. Pembelajaran basic coreldraw dan photoshop/dokpri
Gambar 4. Pembelajaran basic coreldraw dan photoshop/dokpri

Tahap ketiga adalah pembelajaran basic membaca insight, pembelajaran ini mengenai beda fitur pada sosial media instagram meliputi activity, content, audience yang meberbentuk grafik, angka, dan data lainnya. Proses ini membutuhkan waktu yang agak lama karena sebelumnya owner masih menggunakan fitur instagram normal dan belum merubah ke akun bisnis, karena pada akun biasa tidak bisa melihat insight dengan lengkap seperti akun profesional, maka dari itu kami memutuskan untuk merubah dan beralih ke akun profesional dan melihat insight selama kurang lebih 3 minggu. Langkah selanjutnya adalah pengenalan dan pembelajaran basic dari insight instagram, yaitu activity yang meliputi interactions, discovery. Content yaitu feed, post, story, promotions. Audiens yaitu membandingkan pertumbuhan per pekannya. Untuk mendapatkan followers lebih banyak maka pemilik harus sering mengunggah konten untuk menumbuhkan impresi dari audiens dan menarik minat dari target konsumen.

Gambar 5. Cara membaca insight pada instagram profesional pada aplikasi instagram/dokpri
Gambar 5. Cara membaca insight pada instagram profesional pada aplikasi instagram/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun