Pandemi Covid-19 sedang melanda Indonesia dan juga seluruh dunia yang memberikan dampak yang sangat besar salah satunya pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Diperlukan adanya pergerakan yang besar untuk kembali membangkitkan gairah perekonomian di Indonesia khususnya UMKM yaitu salah satunya dengan memanfaatkan pemasaran digital. Pada saat ini UMKM kesulitan dalam memasarkan produk-produknya karena adanya kebijakan social distance. Pada saat ini pemasaran UMKM hanya melalui cara konvensional, pada pelaku UMKM juga belum menerapkan pemasaran secara digital karena keterbatasan pengetahuan pada pelaku UMKM. Tujuan dari kegiatan ini adalah mendampingi dan menerapkan Digital Marketing Strategi sehingga para pelaku UMKM dapat menerapkan strategi Digital Marketing dalam menjual produknya. Hasil kegiatan ini adalah bertambahnya pengetahuan tentang strategi Digital Marketing dan juga dapat membuat konten marketing.
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan mulai bulan November 2021. Pada kesempatan awal peneliti merumuskan tujuan yang ingin peneliti capai pada hasil akhir, setelah menentukan tujuan maka penulis melanjutkan untuk mengidentivikasi UMKM apakah Double Six Coffee merupakan UMKM yang tepat untuk diberi pendampingan secara intensif. Setelah melakukan identivikasi maka langkah selanjutnya adalah pengumpulan data dan analisis kebutuhan oleh owner Kevin Sutanto selaku owner dari Double Six Coffee, setelah melakukan pengumpulan data dan analisis kebutuhan, maka didapati data yang bisa dijabarkan adalah masalah pada penjualan cafe, desain branding instagram, penjualan pada e-commerce.Â
Setelah pengumpulan data dan analisis kebutuhan UMKM, maka tahap berikutnya adalah menentukan prioritas solusi masalah, dalam tahap ini penulis merangkum dan membedah timeline dalam beberapa minggu untuk pendampingan langsung kepada owner UMKM. Tahapan tersebut sekaligus persiapan dari timeline yang akan dilaksanakan peneliti untuk dilaksanakan beberapa minggu kedepan. Setelah membuat timeline kegiatan dan persiapan untuk didampingi kepada UMKM maka penulis mempersiapkan beberapa persiapan untuk digunakan bahan ajar selama pendampingan dengan tujuan mencari sumber sebanyak banyaknya untuk dipresentasikan didepan owner selaku double six coffee. Jika persiapan sudah disiapkan maka masuk ketahap implementasi yang akan penulis presentasikan kepada owner.
Pada tahap pertama adalah menjelaskan desain konsep instagram, pada konsep instagram ini kami mengkonsultasikan tentang konsep branding yang menarik konsumen, dimana owner menyampaikan konsep branding yang diinginkan dan kesukaan oleh owner. Dengan saling bertukar pikiran dengan konsep branding yang disukai oleh konsumen dengan pembanding instagram warung kopi lainnya yang ramai diperbincangkan seperti ‘filosofikopi’. Dengan tujuan akhir ingin memperbaiki desain instagram maka sementara owner bersepakat untuk memperbaiki feed instagram dengan menggunakan foto terbaru dan mempelajari aplikasi editing seperti canva, corel draw, dan photoshop.
Pada tahap kedua adalah pembelajaran basic corel draw dan photoshop, pada pembelajaran basic coreldraw menggunakan versi X7 dan photoshop menggunakan versi CS6 karena merupakan versi paling favorit dan terbilang mudah untuk dipelajari dan dikuasai kedepannya. Pada pendampingan kali ini mempelajari dengan menggunakan media youtube dan website untuk mempelajari nama, fungsi, dan cara memakai tools corel draw, photoshop dan canva sebagai pemula. Dengan mempelajari tools dimasing-masing aplikasi tersebut harapannya adalah owner mengenal aplikasi editing dan mau mempelajarinya lebih dalam karena dapat mengaplikasikan ide ide kedalam konten yang akan dibuat mendatang. Selain itu juga dapat menarik minat konsumen untuk yakin mendatangi cafe karena konten menarik didalamnya.
Tahap ketiga adalah pembelajaran basic membaca insight, pembelajaran ini mengenai beda fitur pada sosial media instagram meliputi activity, content, audience yang meberbentuk grafik, angka, dan data lainnya. Proses ini membutuhkan waktu yang agak lama karena sebelumnya owner masih menggunakan fitur instagram normal dan belum merubah ke akun bisnis, karena pada akun biasa tidak bisa melihat insight dengan lengkap seperti akun profesional, maka dari itu kami memutuskan untuk merubah dan beralih ke akun profesional dan melihat insight selama kurang lebih 3 minggu. Langkah selanjutnya adalah pengenalan dan pembelajaran basic dari insight instagram, yaitu activity yang meliputi interactions, discovery. Content yaitu feed, post, story, promotions. Audiens yaitu membandingkan pertumbuhan per pekannya. Untuk mendapatkan followers lebih banyak maka pemilik harus sering mengunggah konten untuk menumbuhkan impresi dari audiens dan menarik minat dari target konsumen.
Tahap keempat adalah pembelajaran instagram ads, pada instagram ads ini dilakukan penjelasan mengenai beriklan di instagram untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan ditargetkan. Kami melakukan penjelasan kepada owner terhadap pentingnya media promosi sehingga impresi audiens tertarik untuk mengunjungi cafe dengan meningkatkan dan memaintain brand exposure, traffic, mengumpulkan audiens baru sehingga dapat memilih target pasar dengan lebih spesifik. Pada tahap ini, iklan akan jauh lebih masif paningkatannya karena kita harus membayar untuk biaya iklan yang sudah terpasang jika ingin konten kita di feed dan story muncul pada akun akun orang lain yang mencari keyword kopi dan nasi kulit secara general.
Tahap ke lima adalah pembuatan lapak online Tokopedia dan Shopee, untuk memulai langkah yang baru memerlukan pengetahuan dan niatan yang terarah. Begitu juga dalam hal untuk mendapatkan konsumen baru pada aplikasi yang berbeda, untuk itu kami memanfatkan e-commerce Tokopedia dan Shopee untuk memaksimalkan penjualan melalaui toko online. Pada e-commerce ini akan mulai menjual biji kopi dan kopi bubuk pada segmen yang lebih luas. Pada e-commerce juga dapat melihat perkembangan produk kita dalam beriklan di toko online Tokopedia dan Shopee. Namun owner harus lebih sering melihat stok offline untuk disesuaikan pada stok online karena kecenderungan pembeli dalam melakukan transaksi di e-commerce cenderung lebih dari satu barang. Owner harus mempercantik toko online agar menarik minat dan memberi kepercayaan pada konsumen agar konsumen mau melakukan transaksi pada toko online kita.
Pada tahap kelima adalah upgrade desain cup, kami melakukan beberapa perbahan pada desain cup kopi untuk melakukan penyegaran. Penyegaran perlu dilakukan untuk membentuk rasa fresh kepada konsumen sehingga tidak bersifat monoton. Penerapan desain terbaru ini dilakukan pada produksi cup berikutnya.
Kesimpulan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah bertambahnya ilmu pengetahuan Owner Double Six Coffee terhadap sosial media dan mampu memaksimalkan potensi yang ada didalamnya. Owner Double Six Coffee akan semakin paham bagaimana cara menyusun strategi pada digital marketing. Owner Double Six Coffee juga dituntut untuk mampu membuat dan mempraktekan langsung tentang digital marketing dimulai dari menyusun strateginy, membuat konten gambar, membuat konten video dan meniklankan konten tersebut pada instagram ads.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H