Mohon tunggu...
Ketapels
Ketapels Mohon Tunggu... Lainnya - Komunitas Tangsel

Ketapels atau Kompasianer Tangerang Selatan plus, berdiri 1 Januari 2016. Mengangkat isu-isu regional melalui Kompasiana, berbagi edukasi, berbagi inspirasi dan kemanfaatan melalui tulisan (blogging). Instagram ; @ketapels | email ; temanketapel@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Setelah MRT, Warga Jabodebek Siap Menyambut LRT

15 Februari 2019   11:00 Diperbarui: 15 Februari 2019   11:25 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebentar lagi (bulan Maret), warga ibukota dan sekitarnya akan menikmati Mass Rapit Transit (MRT). Moda transportasi terpadu, diyakini memangkas waktu tempuh dan solusi atasi kemacetan.

Setelah MRT beroperasi, segera menyusul Light Rail Transit/Lintas Rel Terpadu (LRT), kereta api penumpang beroperasi di kawasan perkotaan dengan konstruksi ringan, bisa berjalan bersama lalu lintas lain dalam lintasan khusus (trem).

Ketapels (kompasianer Tangerang Selatan Plus), turut hadir dalam 'FGD Pembangunan LRT untuk Siapa?" di kantor Kompas Gramedia (13/2).

Acara yang diadakan KemenHub Dirjen Perkeratapian dengan Warta Kota ini, juga dihadiri Komunitas pecinta Commuter Line (CLIK) dan komunitas Mahasiswa pengguna Kereta UNJ.

FGD LRT / dok.pribadi
FGD LRT / dok.pribadi
Seperti kita ketahui, warga Palembang Sumatera Selatan, sudah lebih dulu menikmati moda transportasi LRT, menjelang digelarnya Asian Games 2018.

Menurut Ir. Zulfikri, dari Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, bahwa kota dengan jumlah penduduk 1 juta idealnya sudah memiliki LRT, hal ini diperlukan guna mempermudah pergerakan manusia di kota tersebut.

Namun, mewujudkan LRT perlu usaha keras, terkait pembebasan lahan adalah PR yang paling menantang, selanjutnya Investasi paling besar pada pembangunan stasiun dan depo.

FGD LRT / Dok.Pribadi
FGD LRT / Dok.Pribadi
Sehingga perlu adanya kerjasama pada semua pihak, serta kesadaran untuk mengedepankan kepentingan umum.

Nantinya,  LRT sanggup mengangkut 26 ribu penumpang sekali jalan, dengan waktu tempuh 36 menit dari depo Cibubur menuju depo Dukuh Atas.

Harga tiket dipatok terbilang wajar, yaitu 12.000/perjalanan sudah termasuk subsidi (harga non subsidi Rp 40.000), dengan jam operasional 04.00 -- 23.00.

FGD LRT / Dok.pribadi
FGD LRT / Dok.pribadi
Bagimana Progres pembanguan LRT?

Secara keseluruhan memang belum rampung, namun diperkirakan rampung pada April 2021.

Dengan dikerjakan proyek LRT ini, akan terintegrasi dengan moda transportasi lain (MRT, Commuter Line), untuk mengurai kemacetan di Ibukota.

Ketika waktu tempuh tidak lagi menjadi kendala, maka secara otomatis kualitas kehidupan akan meningkat dan tingkat stres di jalan bisa diatasi.

Pekerja di ibukota yang ditinggal di kota penyangga, akan memiliki lebih banyak waktu, untuk berkumpul dengan keluarga di rumah.

Berangkat kerja tidak terlalu pagi, kemudian pulang juga tidak terlalu larut, punya waktu mengantar anak sekolah dan bermain.

Bukan mustahil, bahwa kehadiran LRT akan melahirkan budaya baru bagi kaum urban, dan lama kelamaan akan menjadi sebuah peradaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun