"Menulis itu cuman hobi?"
Mungkin hal itulah yang banyak muncul di benak para penulis atau blogger yang baru berkecimpung di dunia tulis menulis. Cuman hobi. Namun belakangan, aktivitas menulis pun ternyata bisa mendatangkan uang dan menjadi mata pencaharian utama. Dengan modal keseriusan, kesungguhan dan integriti, beberapa orang sahabat beralih profesi menjadi seorang blogpreneur.
Undangan kegiatan | Foto: Teman Ketapels
Untuk mengetahui lebih jauh tentang
Blogpreneur, maka Komunitas Kompasianer Tangsel Plus atau KETAPELS mengadakan "workshop" atau lebih tepatnya sesi berbagi -
 sharing session. Sesi ini diadakan hari Sabtu tanggal 14 Januari 2017 kemarin, dan diikuti lebih dari 15 orang peserta. Acara yang diselenggarakan di Oje Resto dan Bakery - depan Eka Hospital BSD ini, dibawakan oleh seorang
blogger profesional yang telah meraih berbagai prestasi. Beliau adalah Ani Berta, akrab dipanggil Teh Ani.
Ani Berta sedang membawakan presentasi | Foto: Teman Ketapels
Dalam kesempatan ini, Teh Ani berbagai berbagai hal
basic mendasar bagi seorang penulis atau
blogger ketika akan lebih serius menjadi
blogpreneur. Presentasi dimulai dari mengidentifikasikan siapa yang bisa menjadi
blogpreneur, modal dasar apa untuk menjadi
blogpreneur, apa langkah-langkah dasar menjadi
blogpreneur, apa yang penting dilakukan dan juga peluang-peluang apa yang bisa diambil sebagai
blogpreneur. Teh Ani membawakan presentasinya dengan runut, mudah dipahami dan dua arah.Â
Diskusi berjalan menarik dan engaged | Foto: Teman Ketapels
Iya, sesi berbagi ini bukan sesi presentasi satu arah. Teh Ani justru membuka dan menerima pertanyaan dari audiens kapan saja, tidak harus menunggu akhir acara presentasi. Hasilnya adalah presentasi berubah menjadi sebuah diskusi yang hidup, tajam dan
engaged. Acara dengan sepuluh
slide kepunyaan teh Ani yang ringkas dan sederhana, dan diprediksikan hanya membutuhkan waktu satu jam sampai satu setengah jam, lalu berkembang menjadi
full tiga jam. Tanpa ada yang mengantuk. Tanpa ada yang komplain. Semuanya terlibat.Â
"Jarang lho acara workshop seinteraktif ini. Yang hadir semuanya niat untuk bener-bener belajar. Saya suka itu," demikian komentar Teh Ani.
Ketua Ketapels sedang memberi safety share - jalur evakuasi dan toilet. Sebuah kebiasaan baru | Foto: Teman Ketapels
Sharing session yang sangat pas memulai tahun 2017. Selain diskusi yang
engaged dalam aktivitas itu, ada beberapa hal menarik yang bisa dicatat:
1. Diskusi dimulai tepat waktu
Suatu hal yang menjadi kebiasaan jika sebuah pertemuan molor dari waktu yang ditetapkan karena pesertanya datang terlambat. Akhirnya, untuk mengakalinya, panitia akhirnya memberi undangan dengan waktu satu jam sebelum acara dimulai. Hal yang sepintas bagus ini bagi kami adalah sebuah kebiasaan yang tidak bagus dan patut diubah.Â
Untuk itu, Teman Ketapels bagian event (istilah kami EO), Mbak Agatha Mey, mengusulkan agar kegiatan dimulai tepat waktu. Usulan itu sangat disetujui ketua dan anggota komunitas. Rifki Feriandi, sebagai Ketua Ketapels, pun menekankan hal itu dalam pembukaan acara. Biarkan Ketapels, sebagai sebuah komunitas kecil, melakukan sebuah kebiasaan bahwa kegiatan harus dilakukan tepat waktu.Â
Penghargaan buat Mbak Agatha yang secara serius memberi woro-woro kepada seluruh undangan untuk datang tepat waktu. Alhamdulillah, acara dimulai jam 09.15 pas. Lima belas menit diberikan karena memperhitungkan kondisi saat itu dimana hujan besar melanda daerah BSD.
Lihat Inovasi Selengkapnya