Mohon tunggu...
Ketapels
Ketapels Mohon Tunggu... Lainnya - Komunitas Tangsel

Ketapels atau Kompasianer Tangerang Selatan plus, berdiri 1 Januari 2016. Mengangkat isu-isu regional melalui Kompasiana, berbagi edukasi, berbagi inspirasi dan kemanfaatan melalui tulisan (blogging). Instagram ; @ketapels | email ; temanketapel@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

[Ketapels Berdaya] Inilah Hasil Event Pertama Ketapels – Sebuah Pemberdayaan

17 April 2016   06:29 Diperbarui: 19 April 2016   11:39 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kriko dengan Ketapel-nya"][/caption]Alhamdulillah.

Bertempat di sebuah kafe asri di bilangan Pamulang Timur, Tangerang Selatan, pada hari minggu 10 April 2016 lalu, para anggota komunitas Ketapels (Kompasianer Tangsel Plus) telah berhasil melaksanakan event pertama komunitas. Di dalam event ini, Kompasianer bekerja sama dengan Kafe Tuna Rungu Deaf Cafe Finger Talk, kafe tuna rungu pertama di Indonesia, yang sedang memperingati ulang tahun pertamanya. Event ini mengusung tema pemberdayaan tuna rungu, dengan menampilkan tiga orang pembicara keren:

Dissa Syakina Ahdanisa, Pemilik Deaf Cafe Fingertalk
Pingkan Carolina Rosalie Warouw, Ketua INASLI / Indonesian Sign Language Interpreter
Pat Sulistyowati, Mantan Ketua GERKATIN / Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia

[caption caption="Keceriaan Kolaborasi Ketapels - Fingertalk | Foto: Gaper Fadli"]

[/caption] 

Dalam sambutannya, Rifki Feriandi, sebagai perwakilan dari Ketapels, menyambut baik kolaborasinya, sehingga Ketapels bisa menjalankan misi komunitas yang ikut membantu mensosialisasikan kebaikan lewat aktivitas menulis. Banyak mispersepsi di masyarakat tentang ketunarunguan yang setidaknya bisa dibantu dijelaskan oleh Ketapels.

[caption caption="Brosur Undangan | Foto: Gaper Fadli"]

[/caption] 

Tindak lanjut dari event “Komunitas Tuna Rungu Jumpa Blogger, Sebuah Pemberdayaan’, para anggota Ketapels akan memposting reportase acara itu secara serempak pada hari Minggu, 17 April 2016.

 

Kami mengundang para Kompasianer untuk menikmati tulisan-tulisan gres Ketapels dan mudah-mudahan bisa menginspirasi.

 

Dan inilah hasil karya peserta:

  1. Uli Hartati: [Ketapels Berdaya] Finger Talk Cafe: Ketika Jemari Bicara 
  2. Santo Rachmawan: Cafe FingerTalk; Mereka Hanya Tuli, Tidak Bodoh
  3. Gaper Fadli: [Ketapels Berdaya] ‘Bikin Pusing, Terlalu Banyak Bahasa Isyarat di Indonesia’
  4. Ngesti Setyo Moerni: [Ketapels Berdaya] Cafe Unik Pertama di Indonesia berada di Tangsel
  5. Agung Han: [Ketapels Berdaya] Memberdayakan yang Dipandang Tak Berdaya
  6. Marla Suryani Lasappe: [Ketapels Berdaya] Saling Berbagi di Deaf Cafe Fingertalk
  7. Sutiono Gunadi: [Ketapels Berdaya] Bersantap Sembari Belajar Berkomunikas,Fingertalk Deaf Café & Workshop, Upaya Memberdayakan Tuna Rungu, [Ketapels Berdaya] Seminar Berdayakan Tuna Rungu, Ajang Perdana Ketapels
  8. Rifki Feriandi: [Ketapels – Berdaya] Deaf Cafe – Sinergi Empat "Pilar" Kebaikan Berdayakan Tuna Rungu; [Ketapels – Berdaya] Ini Bukan Simbol Metal, Darling. Ini C.I.N.T.A
  9. Yusep Hendarsyah: [Ketapels Berdaya] Dissa dan Cafe Tunarungunya
  10. Rushan Novaly: [Ketapels Berdaya] Cafe Fingertalk, Menyemai Asa di Dunia Senyap Para Penyandang Tuli
  11. Dzulfikar Al ‘Ala: [Ketapels Berdaya] Gadis Cantik Ini Mendirikan Cafe Tunarungu Pertama di Indonesia

Undangan:

  1. Thamrin Dahlan: [Ketapels Berjaya] Lebih Suka Disebut Tuli Dari Pada Tuna Rungu
  2. Thamrin Sonata: (Ketapel Berdaya) Dissa, Pulang Kampung dan Mimpi-mimpinya

Mari Melesat Bersama Ketapels

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun