Last but not least, arus kas pendanaan. Pendanaan itu bisa kita dapetin dari dua sumber guys dari bisa dari utang (liabilitas), bisa juga dari setoran modal (ekuitas).Â
Jelas yak, kalo tadi arus kas operasi dan investasi yang kita bicarain bagian aset di laporan posisi keuangan; sekarang untuk arus kas pendanaan kita ngoprek bagian liabilitas dan ekuitas.Â
Ceceh apa bedanya sih arus kas investasi dan pendanaan, toh sama-sama ada instrumen utang dan ekuitas, jadi bingung nih... Bedanya itu di subjeknya guys.Â
Kalo arus kas investasi, berarti kalian yang ngasih pendanaan guys, bisa aja dalam bentuk beli saham atau obligasinya perusahaan laen, atau sekedar ngasih utangan; demikian juga waktu nagih atau ngejual instrumen investasi kita.Â
Sebaliknya, kalo di arus kas pendanaan, perusahaan kita yang butuh didanai. Bisa aja kita nerima utang dari bank, nerbitin atau narik saham (instrumen ekuitas), nerbitin atau ngelunasin obligasi (instrumen utang), nerbitin atau ngelunasin wesel, dan bayar dividen.Â
Kalo arus kas pendanaan kita positif itu malah jelek guys artinya kita kekurangan uang sampe harus ngutang atau nerbitin instrumen ekuitas atau liabilitas.Â
Sebaliknya, kalo arus kas pendanaan kita negatif, berarti kita lagi ngelunasin utang kita, ada kelebihan dana buat nglakuin penarikan/treasury saham (which is ini bagus dong buat pemengang saham kita biar laba persaham atau EPS lebih tinggi), ataupun kita punya dana buat dibagikan dalam bentuk dividen.
Kalo secara keseluruhan ce, bagus arus kas positif atau negatif ce? Nah, kalau yang ini baru bagus arus kas positif karena berarti menambah jumlah kas awal kita. Kalau negatif kan malah mengurangi kas awal. Yang penting dalam analisis arus kas adalah, komponen arus kas apa yang negatif dan apa yang positif.
Gimana, udah jelas kan sekarang? Arus kas yang positif belum tentu bermakna positif dan arus kas yang negatif belum tentu bermakna negatif. Tergantung.
Dah segitu dulu konten dari aku. See you in the next content, Financial Addict and stay addicted to financial accounting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H