Mohon tunggu...
Kesya Agnes Maria
Kesya Agnes Maria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

~ Keysa ~ Saya adalah lulusan akuntansi keuangan. Karena saya menyukai analisis keuangan, jadi mari kita belajar bersama. #AnalystWannaBe

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Analisis Arus Kas, Nggak Selalu Negatif Itu Jelek

23 Januari 2024   20:18 Diperbarui: 26 Februari 2024   10:40 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Mengisi laporan keuangan di Rumah. (Sumber: freepik.com/chor mail)

Hai, Financial Addict! Aku buat konten lagi nih tentang analisis laporan keuangan. Yaa namanya anak "akuntansi", rasanya nggak enak lah kalo lama nggak ngeliatin laporan keuangan. 

By the way, karena habis gini adik kelasku masuk ke kelas analisis laporan keuangan, so nggak ada salahnya kalo kita ngalnjutin Subramanyam. Analisis arus kas ini bisa Financial Addict baca di bab 1. 

Materi tentang arus kas ini adalah materi yang paling berkesan buat aku. Kenapa? Pertama, karena ini selalu keluar di UTS dan UAS, so kita wajib paham. 

Kedua, karena materi ini penuh kejutan. Seperti judul artikel kali ini, nggak semua yang negatif itu jelek. Sebaliknya, nggak semua yang positif itu baik. 

Loh, sebentar, Ce emangnya arus kas itu bisa negatif yak? Bisa lah yaw... Inget ya arus kas itu perubahan posisi kas, jadi bukan saldo akhir "kasnya". 

Kalau kalian mikir oh kas nggak mungkin negatif, Ce. Ya emang gimana ceritanya kas bisa minus? Kecuali kas bon ya, beda perkara. (My dosen ALK be like: Nih anak keknya perlu dibalikin ke kelas ALK).

Peace, Pak... Biar nggak tegang. Okeh lanjut. Yang namanya "perubahan" itu bisa positif atau negatif ya. Kalau perubahannya positif berarti kas mengalami kenaikan dan kalau negatif berarti kas mengalami penurunan. Nah, di akuntansi, kita kenal ada tiga jenis arus kas. 

Ada arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan. Arus kas operasi berarti arus kas yang berasal dari aktivitas bisnis sehari-hari. 

Contohnya dari penerimaan kas dari penjualan, pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan, pembayaran kas untuk asuransi, pembayaran kas untuk pajak penghasilan, ataupun penerimaan kas dari resistusi pajak penghasilan. Arus kas operasi akan positif jika penerimaan kas lebih besar dari pengeluaran kas. 

Source: Freepik
Source: Freepik

Sebaliknya, arus kas operasi negatif jika pengeluarannya lebih besar dari penerimaan. So, kita kalo jualan pengennya dapet uang atau ngeluarin uang lebih besar? Ya pengen dapet uang dong cee... Makanya, arus kas operasi yang baik adalah yang positif karena berarti operasi bisnis kita itu menguntungkan. Kalo arus kas operasi kita negatif berarti operasi bisnis kita merugikan.

Inget yah, nggak semua bisnis yang laba itu operasinya menguntungkan. Contohnya, kalo Financial Addict punya toko terus toko itu jualan banyak barang tapi pembelinya boleh ngutang. 

Kalo banyak yang ngutang, otomatis kan pendapatan penjualannya tinggi, tapi penerimaan kasnya kecil, inilah yang menyebabkan mungkin secara laporan laba rugi, toko ini laba, tapi secara arus kas operasinya negatif. 

Itulah sebabnya ada sebuah peribahasa yang mengatakan, "Hiroshima hancur karena bom, warung hancur karena bon." Intinya, gini kalo kita bicara profit itu jangka panjang. Kalo kita ngomongin arus kas itu jangka pendek. Lha gimana mau profit kalo udah bangkrut duluan nggak bisa bayar gaji karyawan, nggak bisa ngelunasin utang ke supplier, kan repot yak.

Ce, tapi cece loh bilang lak negatif itu nda selalu jelek? Iya sabar... Kita bakal masuk ke bagian yang kedua, yaitu arus kas investasi. Judulku yang sengaja kubuat "clickbait" itu bakal menjelaskan arus kas investasi dan pendanaan. 

Namanya juga investasi, berarti manfaatnya kita terima di masa depan. Maka, arus kas investasi itu meliputi penjualan atau pembelian aset tetap, penjualan atau pembelian instrumen ekuitas atau utang perusahaan lain, penerimaan  atau pemberian pinjaman ke perusahaan lain. Nah, arus kas investasi akan positif jika kita menerima uang. 

Sekarang Financial Addict liat, kalo kita harus jualan aset tetap, kita harus ngejual instrumen surat-surat berharga kita, kita harus nagih uang ke perusahaan lain, itu tandanya apa? Yup betulll, tandanya kita lagi bokek. Tapi, kalo kita malah beli aset tetap atau istilahnya ngelakuin belanja modal, beli surat-surat berharga, ataupun ngasih pinjeman ke perusahaan lain. 

Nah itu, tandanya kita lagi banyak duit. Arus kas investasi yang negatif menandakan bahwa perusahaan sedang melakukan belanja modal atau ekspansi. Sedangkan, arus kas positif artinya perusahaan sedang menjual atau mengurangi aset tidak lancarnya. 

Ce, aku pusing ceehhh... Arus kasnya kok banyak sehh... Yaapa lek aku lupa pas ujian? Tenang guys, gampangannya gini loh. Kalau arus kas operasi itu orientasinya jangka pendek (<1 tahun), tapi kalo arus kas investasi itu orientasinya jangka panjang (> 1 tahun). 

Sesimple kalo kita ngutang ke supplier atau karyawan, kan ngutangnya nggak mungkin kan sampe lebih dari setahun yang ada di demo kita. 

Nah, pas bayarnya kita nyatet pengeluaran di bagian arus kas operasi. Tapi, misal kita beli aset tetap, kita invest katakanlah di mesin yak, nggak mungkin dong beli hari ini besoknya kita jual. See? Jelas kan?

Last but not least, arus kas pendanaan. Pendanaan itu bisa kita dapetin dari dua sumber guys dari bisa dari utang (liabilitas), bisa juga dari setoran modal (ekuitas). 

Jelas yak, kalo tadi arus kas operasi dan investasi yang kita bicarain bagian aset di laporan posisi keuangan; sekarang untuk arus kas pendanaan kita ngoprek bagian liabilitas dan ekuitas. 

Ceceh apa bedanya sih arus kas investasi dan pendanaan, toh sama-sama ada instrumen utang dan ekuitas, jadi bingung nih... Bedanya itu di subjeknya guys. 

Kalo arus kas investasi, berarti kalian yang ngasih pendanaan guys, bisa aja dalam bentuk beli saham atau obligasinya perusahaan laen, atau sekedar ngasih utangan; demikian juga waktu nagih atau ngejual instrumen investasi kita. 

Sebaliknya, kalo di arus kas pendanaan, perusahaan kita yang butuh didanai. Bisa aja kita nerima utang dari bank, nerbitin atau narik saham (instrumen ekuitas), nerbitin atau ngelunasin obligasi (instrumen utang), nerbitin atau ngelunasin wesel, dan bayar dividen. 

Kalo arus kas pendanaan kita positif itu malah jelek guys artinya kita kekurangan uang sampe harus ngutang atau nerbitin instrumen ekuitas atau liabilitas. 

Sebaliknya, kalo arus kas pendanaan kita negatif, berarti kita lagi ngelunasin utang kita, ada kelebihan dana buat nglakuin penarikan/treasury saham (which is ini bagus dong buat pemengang saham kita biar laba persaham atau EPS lebih tinggi), ataupun kita punya dana buat dibagikan dalam bentuk dividen.

Kalo secara keseluruhan ce, bagus arus kas positif atau negatif ce? Nah, kalau yang ini baru bagus arus kas positif karena berarti menambah jumlah kas awal kita. Kalau negatif kan malah mengurangi kas awal. Yang penting dalam analisis arus kas adalah, komponen arus kas apa yang negatif dan apa yang positif.

Gimana, udah jelas kan sekarang? Arus kas yang positif belum tentu bermakna positif dan arus kas yang negatif belum tentu bermakna negatif. Tergantung.

Dah segitu dulu konten dari aku. See you in the next content, Financial Addict and stay addicted to financial accounting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun