Mohon tunggu...
Kesha SaniaFitri
Kesha SaniaFitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu buana

42321010063 Apollo, Prof. Dr.M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Mampu dan Memahami Kepemimpinan, Disiplin dan Manajemen Waktu

15 April 2023   01:02 Diperbarui: 15 April 2023   01:19 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

fokus dan terkontrol. Menurut Donaldson (Adebisi, 2013), "Inti dari manajemen waktu yang baik adalah mencapai keseimbangan gaya hidup yang diinginkan." Waktu kerja yang baik berarti kerja yang berkualitas, bukan terutama kuantitas. Claessens et al (2007) menemukan bahwa penggunaan teknik manajemen waktu berhubungan langsung dengan pencapaian dan kepuasan, serta dapat mengurangi kecemasan dan kesusahan. Untuk mengatur waktu mereka dengan baik, orang perlu memiliki gambaran yang jelas tentang prinsip dan nilai inti kehidupan mereka. Anda perlu menginvestasikan waktu berharga Anda dalam sesuatu yang sangat penting.

Scott (dalam Adebisi, 2013) menjelaskan bahwa tantangan mendasar dari manajemen waktu yang efektif adalah memahami perbedaan antara mendesak dan penting, mendesak dan penting. "Mendesak" saja tidak membuat tugas menjadi penting. Apa yang "penting" menyangkut prinsip-prinsip pribadi. Prioritas bisnis menentukan pentingnya pekerjaan. Tugas dan tujuan pribadi jelas, waktunya direncanakan sedemikian rupa sehingga tujuan akhirnya diingat. Dalam sebuah proyek, manajer proyek dan timnya berusaha memenuhi jadwal yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan tugas dengan kualitas. Sinkronisasi antara banyak isu dan kepentingan beberapa pihak yang terlibat dalam proyek sangat penting untuk diperhatikan.

 Tentunya tidak hanya orang yang dipertimbangkan, tetapi juga banyak sumber daya lainnya, seperti bahan yang diperlukan, dana, lokasi, alat transportasi, peralatan, izin, dan sumber daya serta waktu lainnya. Pada fase penggunaan, perencanaan pekerjaan, klasifikasi pekerjaan yang harus dilakukan pada waktu tertentu, penentuan kualitas hasil yang diinginkan, dll. Merupakan informasi yang menarik dan menantang dalam proyek. Melihat fenomena yang terjadi di Indonesia atau di sekitar kita saat ini, salah satu kegagalan siswa dalam mencapai hasil akademik yang memuaskan adalah siswa yang tidak kompeten atau manajemen waktu yang buruk. Ketika Anda memutuskan bagaimana menggunakan waktu Anda secara efektif, belajar menjadi lebih terkontrol dan Anda terbiasa dengan disiplin waktu. Banyak siswa menghabiskan waktu mereka melakukan hal-hal negatif seperti mengobrol sepanjang hari, begadang, bermain game. Ini adalah fakta dinamis kehidupan siswa yang tak terbantahkan.

Hal ini menunjukkan pentingnya manajemen waktu dalam kehidupan seseorang, terutama dalam studi, untuk mencapai hasil akademik yang baik. Faktor lain yang menunjukkan penurunan hasil belajar siswa adalah minat belajar yang merupakan faktor internal yang sangat mempengaruhi keberhasilan akademik siswa. Minat adalah suatu perasaan yang timbul dari suatu ketertarikan terhadap sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai atau mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Minat belajar merupakan keadaan psikologis seseorang, faktor penentu untuk mencapai hasil yang optimal. Ketertarikan yang banyak terhadap sesuatu merupakan modal yang besar untuk mendapatkan audiens atau objek yang diminati. Ketika siswa tertarik untuk belajar, mereka termotivasi untuk mengambil Tindakan

Hasrat atau minat dan berdampak kuat pada kualitas prestasi akademik siswa yang memiliki minat dan fokus pendidikan lebih dari siswa lainnya. Kemudian karena fokus teknis, yang membantu siswa belajar dengan giat dan akhirnya mencapai aktivitas yang diinginkan.

Pada dasarnya keberhasilan hanya dapat dicapai bila dilandasi oleh minat yang tinggi dan kecenderungan untuk menguasai kondisi lingkungan yang diwujudkan dalam sikap. Dengan cara ini, siswa mencapai prestasi akademik yang tinggi jika mereka memiliki minat belajar yang tinggi.

Minat memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Kecuali siswa tersebut memiliki minat dan perhatian yang besar pada mata pelajaran yang dipelajarinya, sulit untuk mengharapkan kerja keras dan hasil yang baik dari siswa tersebut dalam studinya. Sebaliknya, jika siswa mempelajari mata pelajaran tersebut dengan penuh perhatian dan perhatian, maka hasilnya akan lebih baik. Seperti yang dikatakan Usman Efendi dan Juhaya S. Praja: "Belajar dengan minat lebih baik daripada belajar tanpa minat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun